BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

JK Soroti Pembentukan Karakter dan Kurikulum Merdeka dalam Pendidikan

BITVonline.com - Kamis, 10 Oktober 2024 07:34 WIB
JK Soroti Pembentukan Karakter dan Kurikulum Merdeka dalam Pendidikan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), memberikan pandangannya tentang pembentukan karakter dan kedisiplinan siswa dalam pendidikan saat menghadiri acara peluncuran buku berjudul “Menegakkan Amanat Konstitusi Pendidikan” di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis (10/10). Dalam kesempatan tersebut, JK menyoroti perbedaan signifikan dalam pola pendisiplinan antara generasi lalu dan sekarang.

JK mencatat bahwa di masa lalu, ketidakdisiplinan siswa seringkali diatasi dengan tindakan fisik, seperti dirotan oleh guru. “Kalau zaman dulu kita tidak disiplin dirotan oleh guru, sekarang guru sedikit menyentuh anak muridnya, langsung bapaknya lapor polisi,” ujarnya. Pernyataan ini menekankan perubahan dalam pendekatan pendidikan yang semakin sensitif terhadap hak-hak siswa, meskipun JK mengingatkan akan pentingnya kedisiplinan dalam proses belajar.

Selain itu, JK mengkritik kebijakan kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim. Ia menyayangkan hilangnya sistem perankingan ujian di kelas, yang menurutnya, berperan penting dalam memotivasi siswa. “Ranking itu bagus untuk menjadi bagian daripada sukses, sehingga dia bertarung untuk itu, untuk mendapatkan sukses nomor satu,” ungkapnya. JK menceritakan pengalaman pribadi tentang cucunya yang selalu melaporkan perolehan rangkingnya, menunjukkan betapa pentingnya semangat kompetisi dalam dunia pendidikan.

Dalam pandangannya, JK berpendapat bahwa kurikulum Merdeka Belajar tidak cocok diterapkan secara nasional. “Saya bicara bahwa kurikulum merdeka itu ndak cocok secara nasional. Bisa dilaksanakan terbatas satu sekolah, dua sekolah,” tutupnya. Pandangan JK ini mengundang diskusi lebih lanjut mengenai bagaimana pendidikan di Indonesia dapat berkembang sambil tetap mempertahankan nilai-nilai disiplin dan kompetisi yang dianggap penting dalam membentuk karakter siswa.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi dan praktisi pendidikan, yang turut berdiskusi mengenai tantangan dan peluang dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru