BREAKING NEWS
Jumat, 08 Agustus 2025

Wamentan Klaim Penghapusan Kuota Impor Untungkan Rakyat dan Tidak Ganggu Industri Lokal

Adelia Syafitri - Jumat, 11 April 2025 13:34 WIB
205 view
Wamentan Klaim Penghapusan Kuota Impor Untungkan Rakyat dan Tidak Ganggu Industri Lokal
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan bahwa kebijakan penghapusan kuota impor komoditas pangan akan menguntungkan masyarakat tanpa merugikan industri dalam negeri.

Kebijakan ini diyakini mampu menekan harga pangan sehingga lebih terjangkau bagi rakyat.

Baca Juga:

"Kalau harga beli impornya murah, maka harga jualnya juga bisa lebih murah. Yang menikmati siapa? Rakyat Indonesia," ujar Sudaryono dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025).

Ia menekankan bahwa kebijakan tersebut bukan berarti membuka kran impor seluas-luasnya tanpa kontrol.

Baca Juga:

Kuota yang dihapus hanya berlaku untuk sektor tertentu yang dinilai membutuhkan dukungan bahan baku dari luar negeri, seperti daging.

Sebagai contoh, industri pengolahan daging bisa langsung mengajukan izin impor ke Kementerian Pertanian maupun Kementerian Perdagangan tanpa harus melalui sistem kuota yang selama ini dikuasai oleh pihak tertentu.

"Tidak usah ada pihak tertentu yang dikasih kuota, kemudian dia yang ngatur jumlahnya, dia yang dikasih hak khusus. Menurut Pak Presiden itu tidak adil," tambah Sudaryono.

Pemerintah, lanjutnya, akan tetap memastikan perlindungan terhadap industri dalam negeri agar tidak mati akibat kebijakan ini.

Pernyataan Sudaryono sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menyampaikan bahwa penghapusan kuota impor adalah bagian dari strategi deregulasi dan penyederhanaan prosedur perizinan impor.

"Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silakan, bebas. Tidak lagi kita tunjuk-tunjuk hanya ini yang boleh, itu tidak boleh," kata Prabowo dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Presiden menilai rakyat sudah cukup cerdas untuk menilai kebutuhan pasar dan tidak perlu lagi adanya mekanisme diskriminatif yang membuka celah penyalahgunaan kuota impor oleh segelintir pihak.*

(tb)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru