Budi Arie: Tak Ada Negara di Dunia yang Berani Bentuk 80 Ribu Koperasi!

JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu unit Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan langkah bersejarah yang belum pernah dilakukan oleh negara manapun di dunia.

Hal ini disampaikan Budi dalam pernyataan resmi di Jakarta, Kamis (12/6).

"Mana ada dalam sejarah dunia. Kita sama-sama mencetak sejarah dunia. Enggak ada negara lain di dunia punya sejarah membentuk 80 ribu koperasi," ujar Budi Arie.

Ia mengakui, skala besar dari program ini tidak hanya menantang, namun juga belum pernah dialami oleh siapapun, termasuk dirinya.

Oleh karena itu, keberanian menjadi kunci utama untuk mewujudkannya.

"Saya tanya, ada yang punya pengalaman enggak? Enggak ada. Ini sebuah keberanian," lanjutnya.

Meski lahir dari inisiatif pemerintah pusat, Budi Arie menegaskan bahwa pelaksanaan Kopdes Merah Putih akan berbasis pada musyawarah desa khusus.

Artinya, masyarakat desa tetap akan berperan aktif dalam pembentukan dan pengelolaan koperasi.

"Jangan pesimis, jangan ragu-ragu karena negara ini didirikan tanpa ketakutan dan keragu-raguan," tegasnya.

"Kita akan mencetak sejarah dunia bahwa kita mampu membentuk 80 ribu unit koperasi yang mana tidak ada satu negara pun mampu membentuknya."

Budi Arie menilai kehadiran Kopdes Merah Putih sangat penting untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang selama ini terjadi di wilayah pedesaan.

Ia menyebut, praktik ekonomi yang tidak adil telah lama menjadi sumber kemiskinan bagi masyarakat desa.

Peluncuran resmi program Kopdes Merah Putih akan dilakukan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli 2025, dengan target seluruh unit koperasi sudah terbentuk dan beroperasi paling lambat 28 Oktober 2025.

Koperasi ini akan mengelola sejumlah unit usaha strategis, antara lain:

- Gerai sembako (beras dan LPG)

- Apotek desa

- Klinik kesehatan

- Unit simpan pinjam

- Fasilitas cold storage

- Distribusi logistik

Program ini menjadi upaya pemerintah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dan menciptakan kemandirian desa melalui lembaga koperasi yang terstruktur dan berkelanjutan.*

(at/a008)