ACEH - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART), hasil penggabungan XL Axiata dan Smartfren, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan komunikasi di Aceh.
Ekspansi jaringan dan program sosial telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di "Serambi Makkah".
Berdasarkan RUPS-LB (25/3/2025), merger XL Axiata dan Smartfren resmi efektif pada 16 April 2025
Merger ini menciptakan perusahaan dengan 94,5 juta pelanggan, menjadikan XLSMART salah satu operator utama nasional
Selain itu, pemerintah menetapkan kewajiban pembangunan 8.000 BTS baru di wilayah terpencil dalam dua tahun ke depan
Di Aceh, XLSMART kini menjangkau 208 kecamatan di 22 kota/kabupaten, didukung oleh 2.750 BTS 4G, termasuk di pulau-pulau terpencil seperti Simeulue, Sabang, Breueh, dan Nasi.
XLSMART mempertahankan tiga merek legacy—XL, AXIS, dan Smartfren—untuk memenuhi profil pengguna beragam. Produk unggulan seperti UNLIMITED Suka‑Suka hadir dalam varian Hemat, Pas, Puas, Spesial, dan Juara, mendukung pelajar, pekerja, UMKM, dan masyarakat umum
Sebagai komitmen sosial, XLSMART menyalurkan wakaf Al-Qur'an (termasuk Braille) dan paket sembako melalui program XLSMART Berbagi dan Tzu Chi. Distribusi dilakukan ke Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Baiturrahim, pesantren, dan lembaga tuna netra di Aceh.
Selain itu, melalui program CSR Teman Pintar, XLSMART menyelenggarakan content creator academy di Universitas Serambi Mekkah (11 dan 21 Juni). Workshop ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk dekan Fakultas Teknik dan praktisi kreatif seperti Makmur dari DIMILA.co, mendukung literasi digital dan kreativitas generasi muda.
Jeremiah Ratadhi, Director & CPO XLSMART, menyatakan:
"Dengan memperluas jangkauan ke daerah terpencil pasca merger, kami mendorong digitalisasi nasional. XLSMART bangga menjadi bagian perubahan, 100 % mendukung kemajuan Aceh dan Indonesia, dengan spirit Bersama, Melaju Tanpa Batas."
Rajeev Sethi, CEO XLSMART, juga menyampaikan di Medan bahwa pihaknya fokus memperluas 4G dan mengadopsi teknologi canggih untuk wilayah Barat Indonesia.
Akses lebih merata: Masyarakat di pelosok kini terhubung lebih baik, membuka peluang pendidikan dan usaha.
Kuatkan ekonomi lokal: Infrastruktur digital mendorong iklim usaha dan produktivitas.
Sosial & edukasi: Program wakaf dan literasi digital menguatkan kualitas hidup dan mental sosial.*