BREAKING NEWS
Senin, 23 Juni 2025

Ancaman Penutupan Selat Hormuz, Pertamina Ubah Jalur Kapal Minyak Demi Jaga Pasokan

Justin Nova - Senin, 23 Juni 2025 15:26 WIB
104 view
Ancaman Penutupan Selat Hormuz, Pertamina Ubah Jalur Kapal Minyak Demi Jaga Pasokan
ilustrasi kapal minyak PT Pertamina (Persero) (foto: cobisnis)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

IRAN -PT Pertamina (Persero) mulai mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi dampak serius dari potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran, menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengalihkan rute pelayaran kapal pengangkut minyak mentah ke jalur yang lebih aman, yakni melalui Oman dan India.

"Selat Hormuz merupakan jalur sekitar 20 persen pelayaran minyak mentah dunia. Jika ditutup, tentu sangat berdampak bagi rantai pasok energi global. Oleh karena itu, Pertamina telah mengalihkan jalur ke rute aman untuk memastikan distribusi tetap lancar," ujar Fadjar, Senin (23/6/2025).

Baca Juga:

Fadjar menegaskan bahwa pasokan minyak mentah nasional saat ini masih dalam kondisi terkendali dan belum terpengaruh oleh eskalasi konflik secara langsung.

Senada, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional dalam kondisi aman.

Baca Juga:

"Untuk stok BBM saat ini masih aman. Pertamina terus memonitor situasi global dan menyiapkan skenario cadangan," jelas Heppy.

Langkah ini dilakukan menyusul keputusan Parlemen Iran yang menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz, meski realisasinya masih menunggu persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Selat Hormuz merupakan jalur vital pengangkutan energi dunia, menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Sekitar 20 persen minyak dunia atau 18 juta barel per hari melewati selat ini. Selain itu, sekitar 80 juta metrik ton LNG (gas alam cair) juga dikirim dari Qatar melalui jalur ini setiap tahun.

Situasi semakin tegang sejak Israel menyerang fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni lalu, yang kemudian dibalas Iran di hari yang sama. Amerika Serikat pun terlibat dengan melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Meski demikian, kapal-kapal Pertamina, seperti MT Gamsunoro yang telah selesai memuat minyak di Arab Saudi, tetap melanjutkan pelayaran melalui jalur aman menuju Terusan Suez sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko lebih lanjut.

Langkah proaktif Pertamina ini menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan energi nasional di tengah situasi global yang tidak menentu.*

(kp/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Ekonomi Indonesia di Ujung Krisis? Begini Efek Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Ekspor Komoditas Indonesia Bisa Diuntungkan
Harga Minyakita Turun Rp 300 per Liter, Namun Masih di Atas HET di 9 Provinsi
Harga Emas Melonjak Dekati US$3.375 per Ons, Terangkat Ketegangan AS-Iran dan Pelemahan Dolar
Pengaruh Harga Minyak Akibat Perang Iran–Israel
Harga Minyak Meroket, AS Serang Iran Bersama Israel Picu Kekhawatiran Pasokan Global
komentar
beritaTerbaru