BREAKING NEWS
Sabtu, 28 Juni 2025

Bank Dunia Prediksi Penerimaan Pajak RI Melemah di 2025, Baru Membaik di 2026

Adelia Syafitri - Jumat, 27 Juni 2025 16:43 WIB
44 view
Bank Dunia Prediksi Penerimaan Pajak RI Melemah di 2025, Baru Membaik di 2026
Ilustrasi. (foto: reddit)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA Bank Dunia dalam laporan terbarunya Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Juni 2025, memproyeksikan penerimaan pajak Indonesia akan mengalami penurunan pada tahun ini.

Rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan hanya akan mencapai 9,9% di 2025, lebih rendah dibandingkan 10,1% pada 2024 dan 10,4% pada 2022.

Bank Dunia menyebut, penurunan ini disebabkan oleh kombinasi faktor struktural dan sementara yang menekan basis penerimaan negara.

Baca Juga:

Salah satu penyebab utama pelemahan penerimaan pajak tahun ini adalah implementasi sistem coretax yang memperpanjang batas waktu pembayaran, serta perubahan tarif pemotongan pajak penghasilan pribadi, yang menyebabkan kelebihan pembayaran pada 2024 dan pengembalian lebih besar pada awal 2025.

Tak hanya itu, pelemahan ini turut dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas ekspor, melemahnya daya beli masyarakat, serta hilangnya potensi penerimaan dari PPN 12% yang dibatalkan oleh pemerintah.

Baca Juga:

Bank Dunia juga menyoroti dampak pengalihan deviden BUMN ke Lembaga Pengelola Investasi (Danantara) yang menyebabkan hilangnya salah satu sumber penting penerimaan negara.

"Kebijakan fiskal menghadapi tekanan dari sisi penerimaan. Penerimaan pajak akan mengalami kontraksi jangka pendek sebelum pulih secara bertahap mulai 2026," demikian kutipan dari laporan IEP Bank Dunia.

Meski tahun ini diprediksi suram dari sisi fiskal, Bank Dunia tetap optimistis bahwa penerimaan pajak akan mulai membaik di 2026 dan 2027, seiring dengan pemulihan ekonomi, stabilisasi harga komoditas, serta efektivitas kebijakan perpajakan jangka menengah yang dijalankan pemerintah.

"Rasio pajak terhadap PDB diperkirakan kembali meningkat seiring pemulihan ekonomi dan perbaikan sistem administrasi pajak," tulis Bank Dunia.

Pemerintah pun diharapkan mengambil langkah korektif untuk menjaga keberlanjutan fiskal, terutama dalam menghadapi kebutuhan belanja infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan ke depan.*

(mt/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Sri Mulyani Tegaskan Defisit APBN Tetap Dijaga Meski Program Prabowo Diluncurkan
Rupiah Menguat ke Rp16.264 per Dolar AS, Didukung Sentimen Geopolitik Mereda
Ekonomi Indonesia di Ujung Krisis? Begini Efek Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Dolar AS Melemah ke Level Rp16.373, Rupiah Menguat di Pembukaan Perdagangan
Rupiah Melemah 39 Poin di Pembukaan, Tembus Rp16.352 per Dolar AS
IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.190, Investor Optimis Sambut Awal Pekan
komentar
beritaTerbaru