BREAKING NEWS
Selasa, 04 November 2025

Prabowo Targetkan Swasembada Energi, RI Hemat Rp 938 Triliun per Tahun!

Adelia Syafitri - Minggu, 29 Juni 2025 17:51 WIB
Prabowo Targetkan Swasembada Energi, RI Hemat Rp 938 Triliun per Tahun!
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat meresmikan dua pabrik baterai strategis di Karawang, Jawa Barat, dan Halmahera Selatan, Maluku Utara, dalam acara yang disiarkan secara virtual, Minggu (29/6/2025). (foto: tangkapan layar yt setpres)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk mendorong Indonesia mencapai swasembada energi dalam waktu lima hingga tujuh tahun ke depan.

Target ambisius ini diyakini akan menghemat pengeluaran negara hingga USD 58 miliar atau sekitar Rp 938 triliun per tahun.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat meresmikan dua pabrik baterai strategis di Karawang, Jawa Barat, dan Halmahera Selatan, Maluku Utara, dalam acara yang disiarkan secara virtual, Minggu (29/6/2025).

"Kita bertekad swasembada energi. Kita akan hemat kurang lebih USD 58 miliar tiap tahun. Menghemat dari subsidi bahan bakar dan listrik, serta impor bahan bakar dari luar," ungkap Prabowo.

Menurut Presiden, langkah menuju swasembada energi bukan lagi sekadar wacana, tetapi sudah mulai dijalankan secara konkret melalui pengembangan industri energi baru dan terbarukan (EBT).

Salah satunya adalah pemanfaatan energi surya sebagai sumber utama pembangkit listrik nasional.

"Saya diberi tahu oleh para pakar, bahwa bangsa kita bisa swasembada energi. Dan hitungan saya, tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam sampai tujuh tahun, kita bisa capai itu," tegasnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyebutkan bahwa kunci dari keberhasilan transisi energi ini adalah penguasaan teknologi penyimpanan energi, khususnya melalui pengembangan industri baterai nasional.

Baterai menjadi komponen vital dalam menyimpan dan mendistribusikan energi listrik dari sumber terbarukan seperti tenaga surya.

Pabrik baterai yang diresmikan Presiden merupakan bagian dari proyek kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok dalam sektor kendaraan listrik dan energi bersih.

Proyek ini disebut mampu menciptakan nilai tambah hingga delapan kali lipat dari proses hilirisasi sumber daya mineral Indonesia, terutama nikel.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru