Rupiah Melemah Jadi Rp16.221 per Dolar AS, Tekanan Global Belum Reda

JAKARTA– Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Jumat pagi (5/7/2025).

Berdasarkan data perdagangan pasar spot, rupiah dibuka melemah sebesar 26 poin atau 0,16 persen ke level Rp16.221 per dolar AS, dibandingkan posisi penutupan sebelumnya di Rp16.195 per dolar AS.

Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan masih kuatnya sentimen eksternal, terutama dari kebijakan moneter The Fed serta ketidakpastian geopolitik yang mendorong penguatan dolar secara global.

Analis pasar uang menyebutkan bahwa investor cenderung memilih aset safe haven seperti dolar AS menjelang rilis data ketenagakerjaan Amerika dan potensi pernyataan hawkish dari pejabat The Fed yang bisa memengaruhi arah suku bunga acuan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia terus memantau stabilitas nilai tukar dan menjaga keseimbangan melalui intervensi di pasar valas dan obligasi negara.

Sementara itu, mayoritas mata uang Asia juga mengalami pelemahan serupa terhadap dolar AS pagi ini.

Won Korea, baht Thailand, hingga ringgit Malaysia juga terpantau bergerak melemah, menandakan tekanan yang cukup merata di kawasan.

Pelemahan rupiah diharapkan tidak berlangsung lama jika data ekonomi domestik mampu menunjukkan sinyal penguatan, terutama dari sisi neraca perdagangan, cadangan devisa, dan inflasi yang terkendali.*

(at/a008)