BREAKING NEWS
Kamis, 11 September 2025

Indef Ragukan Data Kemiskinan BPS: Garis Kemiskinan Dinilai Tak Relevan dengan Kondisi Lapangan

Raman Krisna - Sabtu, 26 Juli 2025 20:26 WIB
Indef Ragukan Data Kemiskinan BPS: Garis Kemiskinan Dinilai Tak Relevan dengan Kondisi Lapangan
Ilustrasi Kemiskinan di Indonesia. (Foto: Borneo24)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Kemiskinan justru mengalami kenaikan akibat meningkatnya angka setengah pengangguran, pekerjaan informal, dan gelombang PHK yang lebih masif di sektor industri dan jasa.

"Masyarakat perkotaan makin tertekan oleh ketidakpastian pasar kerja, sehingga meskipun angka nasional terlihat menurun, realitasnya tidak sesederhana itu," tambahnya.

Baca Juga:

Sebelumnya, BPS mengumumkan bahwa jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang, atau 8,47 persen dari total populasi nasional.

Angka ini menurun dari September 2024 yang mencatat 24,06 juta jiwa atau 8,57 persen penduduk miskin.

Baca Juga:

Namun jika dirinci, kemiskinan di kota meningkat dari 6,66 persen menjadi 6,73 persen, sementara di desa menurun dari 11,34 persen menjadi 11,03 persen.

Penurunan ini menjadi angka terendah sejak dua dekade terakhir.

Meski demikian, sejumlah pihak menilai perlu adanya penyempurnaan dalam metodologi dan parameter penghitungan kemiskinan agar benar-benar mencerminkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat saat ini.*

(tt/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Airlangga Hartarto: Pelemahan IHSG dan Rupiah Usai Reshuffle Hanya Sementara
Gubernur Koster Ajak BPS Lakukan Sensus Kebudayaan, Kendaraan hingga Pengangguran di Bali
Menggugat Partai Politik
Sekdaprov Sumut Tekankan Pentingnya Adaptasi Pemimpin di Era Disrupsi
IHSG Menguat Seiring Data Ekonomi Domestik yang Positif, Meski Dibayangi Sentimen Politik
Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.347,5 di Akhir Pekan, Terdorong Sentimen Global dan Ekspektasi The Fed
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru