BREAKING NEWS
Sabtu, 02 Agustus 2025

Minyak Dunia Anjlok di Bawah US$70, Kebijakan Trump Kembali Guncang Pasar

Ronald Harahap - Jumat, 01 Agustus 2025 10:04 WIB
76 view
Minyak Dunia Anjlok di Bawah US$70, Kebijakan Trump Kembali Guncang Pasar
Ilustrasi. (foto: thinkstockphotos)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Harga minyak mentah dunia kembali mengalami tekanan menjelang pemberlakuan kebijakan tarif baru oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan efektif mulai hari ini, Jumat (1/8/2025).

Kondisi ini memicu kekhawatiran pasar terhadap potensi perlambatan perdagangan global yang dapat berdampak langsung pada permintaan energi.

Harga minyak Brent untuk pengiriman September tercatat turun sebesar 0,97% ke level US$72,53 per barel, sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melemah 1,06% ke posisi US$69,26 per barel.

Baca Juga:

Penurunan ini turut dipengaruhi oleh lonjakan stok minyak mentah di AS sebesar 7,7 juta barel dalam sepekan terakhir, meskipun permintaan bensin meningkat di tengah musim panas.

Kebijakan tarif AS terbaru, yang merupakan bagian dari pendekatan unilateral dalam kebijakan perdagangannya, menyasar negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang baru dengan Washington.

Baca Juga:

Sejumlah negara seperti Meksiko memperoleh kelonggaran waktu selama 90 hari, namun beberapa produk tetap dikenai tarif tinggi, termasuk baja dan tembaga yang mencapai hingga 50%.

Selain itu, kebijakan tarif sekunder terhadap negara-negara pembeli minyak dari Rusia, dengan ancaman tarif hingga 100%, turut menambah ketegangan di pasar.

Investor menanggapi kebijakan ini dengan sangat hati-hati, mengingat dampaknya dapat membatasi jalur distribusi minyak global dan mempersempit pasar pembeli.

Ketegangan geopolitik juga menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi volatilitas harga.

Brasil dikabarkan menunda pengiriman minyak ke AS, sementara Pemerintah AS mengisyaratkan potensi sanksi kepada India dan China jika tidak mengurangi pembelian minyak dari Rusia.

Kondisi ini menyebabkan pelaku pasar semakin berhati-hati, di tengah likuiditas yang menurun dan volatilitas yang rendah.

Dalam jangka pendek, prospek harga minyak masih bergantung pada arah kebijakan dagang AS dan respons negara-negara mitra.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru