BREAKING NEWS
Senin, 18 Agustus 2025

5,9 Juta Bisnis Indonesia Mulai Adopsi AI, Tapi Masih Kekurangan Talenta Digital

Justin Nova - Kamis, 14 Agustus 2025 08:51 WIB
5,9 Juta Bisnis Indonesia Mulai Adopsi AI, Tapi Masih Kekurangan Talenta Digital
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat lonjakan signifikan dalam adopsi teknologi artificial intelligence (AI) di sektor bisnis.

Menurut laporan terbaru bertajuk "Unlocking Indonesia's AI Potential 2025" yang dirilis oleh Amazon Web Services (AWS) dan Strand Partners, sebanyak 5,9 juta bisnis atau lebih dari 10 bisnis baru setiap menit mulai mengintegrasikan AI dalam operasionalnya.

Dengan total 18 juta perusahaan yang mengadopsi teknologi ini, Indonesia kini menempati posisi salah satu negara dengan pertumbuhan AI tercepat di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga:

Meski angka tersebut mengindikasikan kemajuan yang menggembirakan, penelitian juga mengungkap sejumlah tantangan yang masih harus diatasi.

Sebagian besar bisnis saat ini baru memanfaatkan AI pada level dasar, seperti automasi tugas sederhana.

Baca Juga:

Hanya sekitar 10 persen perusahaan yang menggunakan AI secara strategis untuk mendorong inovasi, meningkatkan efisiensi secara menyeluruh, dan mengembangkan produk baru.

Direktur Strand Partners, Nick Bonstow, menyatakan, "Adopsi AI di Indonesia tumbuh dengan sangat cepat, namun mayoritas perusahaan masih berada pada tahap awal penerapan teknologi ini."

Fenomena menarik lainnya adalah disparitas adopsi AI antara startup dan perusahaan besar.

Sekitar 52 persen startup telah memanfaatkan AI dalam kegiatan bisnis mereka, dan 34 persen di antaranya bahkan mengembangkan produk atau layanan berbasis AI.

Sebaliknya, perusahaan besar cenderung menggunakan AI hanya untuk efisiensi, dengan 41 persen mulai mengimplementasikan teknologi ini namun hanya 21 persen meluncurkan inovasi berbasis AI.

Anthony Amni, Country Manager AWS Indonesia, mengingatkan risiko yang mungkin muncul jika kesenjangan ini tidak segera dijembatani.

"Kesenjangan ini berpotensi menimbulkan ekonomi dua tingkat, di mana startup yang lebih lincah maju pesat, sementara perusahaan besar tertinggal akibat keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur," ujarnya.

Krisis talenta digital menjadi tantangan utama. Sebanyak 57 persen pelaku bisnis mengaku menghadapi kekurangan tenaga ahli yang mampu mengoperasikan teknologi AI, padahal kebutuhan akan keterampilan digital ini semakin meningkat.

"Banyak perusahaan telah memiliki teknologi dan visi, namun kekurangan SDM yang mampu mewujudkan hal tersebut. Ini menjadi perhatian serius untuk daya saing Indonesia," tambah Anthony.

Di sisi positif, bisnis yang telah mengadopsi AI melaporkan manfaat nyata. Sebanyak 59 persen bisnis mengalami peningkatan pendapatan rata-rata 16 persen, dan 68 persen menyatakan produktivitas meningkat signifikan.

Selain itu, penghematan biaya yang tercapai rata-rata sebesar 29 persen memungkinkan perusahaan melakukan investasi lanjutan, seperti peningkatan layanan pelanggan dan pelatihan karyawan.

AWS sendiri berkomitmen menjadi mitra strategis Indonesia dalam perjalanan transformasi digital.

Sejak 2021, AWS telah menginvestasikan 5 miliar dolar AS untuk pembangunan pusat data di Jakarta yang mendukung keamanan data dan kelancaran pemanfaatan teknologi cloud.

Investasi ini diprediksi mampu menciptakan puluhan ribu lapangan kerja dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Program pelatihan dan pengembangan talenta digital pun terus digalakkan melalui berbagai inisiatif, termasuk AWS Skill Builder, AWS Educate, serta kerja sama dengan pemerintah dan institusi pendidikan.

Program Terampil di Awan menjadi salah satu contoh nyata dalam meningkatkan kemampuan digital masyarakat di 26 provinsi di Indonesia.

Dengan langkah strategis tersebut, diharapkan kesenjangan pemanfaatan AI dapat diminimalisir sehingga teknologi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.*

(km/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
beritaTerkait
Apakah ChatGPT Akan Dipasangi Iklan? Petinggi OpenAI Buka Suara
Saldo DANA Gratis Rp100.000 Bisa Cair Hari Ini, Ayo Simak Caranya!
Pemko Sibolga dan BPS Tandatangani Nota Kesepakatan Wujudkan Satu Data Indonesia
Payment ID BI Siap Uji Coba 17 Agustus, Masyarakat Cemas Potensi Penyadapan?
Bitcoin Nyaris Sentuh Rekor Tertinggi, Wacana Jadi Aset Cadangan Negara Mencuat
Perusahaan Afiliasi Adik Presiden Prabowo Tambah Kepemilikan Saham di Surge (WIFI)
komentar
beritaTerbaru