JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pergerakan fluktuatif namun cenderung menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025). Penguatan terjadi seiring meredanya aksi demonstrasi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat menguat 82 poin (0,49%) pada penutupan Senin (1/9), dan dibuka melemah tipis 13 poin pagi ini di level Rp16.431,5 per dolar AS. Namun jelang siang, rupiah berbalik menguat 0,16% ke level Rp16.392,5.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) menunjukkan pelemahan, sempat turun ke 97,54, level terendah dalam lebih dari sebulan terakhir, sebelum kembali naik tipis menjadi 97,86.
Data PCE (Personal Consumption Expenditure) AS yang sejalan ekspektasi (2,9% YoY).
Isu geopolitik dari konflik Rusia-Ukraina turut jadi perhatian investor.
Surplus neraca perdagangan RI (Juli 2025) yang menguat di angka US$4,17 miliar turut menambah sentimen positif dari dalam negeri.
Pengamat forex, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan pergerakan rupiah berada dalam kisaran Rp16.370–Rp16.430 sepanjang hari ini, didukung surplus dagang dan ketenangan politik sementara.
Namun, investor tetap menanti data tenaga kerja AS (non-farm payroll) yang akan dirilis akhir pekan ini, yang dapat memperkuat atau melemahkan ekspektasi pelonggaran moneter AS.*