BREAKING NEWS
Selasa, 04 November 2025

Bitcoin Sentuh Level Rp1,82 Miliar, Pasar Menanti Keputusan The Fed dan Data Inflasi AS

Adelia Syafitri - Selasa, 09 September 2025 09:15 WIB
Bitcoin Sentuh Level Rp1,82 Miliar, Pasar Menanti Keputusan The Fed dan Data Inflasi AS
Ilustrasi. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN — Harga Bitcoin (BTC) kembali menguat pada awal pekan ini.

Berdasarkan data CoinMarketCap, Selasa (9/9), aset kripto terbesar di dunia itu diperdagangkan di kisaran US$111.600 atau sekitar Rp1,82 miliar, mencatat kenaikan 0,60% dalam 24 jam terakhir.

Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), serta laporan inflasi terbaru Amerika Serikat yang dijadwalkan rilis pekan ini.

Menurut Panji Yudha, Financial Expert dari Ajaib, pergerakan Bitcoin pekan ini akan sangat dipengaruhi oleh sentimen makroekonomi dari Negeri Paman Sam, khususnya laporan inflasi konsumen (CPI) dan situasi pasar tenaga kerja.

"Setelah pekan yang relatif tenang, investor kini mencermati sinyal dari Wall Street, di mana perdebatan antara data tenaga kerja yang melemah dan tekanan inflasi yang meningkat sedang memanas," jelas Panji dalam keterangannya, Selasa (9/9).

Laporan terakhir dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa nonfarm payrolls pada Agustus hanya bertambah 22.000 pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksikan kenaikan sebesar 75.000 posisi.

Data ini memperkuat sinyal perlambatan ekonomi yang sebelumnya telah disampaikan oleh Ketua The Fed, Jerome Powell.

"Data yang lemah ini membuat pasar meyakini 100% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan 16–17 September mendatang," tambah Panji.

Namun, optimisme tersebut masih bisa berubah. Pasar saat ini menunggu rilis laporan inflasi bulanan, yang diperkirakan akan menentukan arah kebijakan moneter selanjutnya.

"Jika data inflasi menunjukkan tekanan yang masih tinggi, peluang pemangkasan suku bunga bisa menipis. Hal ini bisa membalik sentimen pasar dan memberi tekanan pada aset berisiko seperti saham dan Bitcoin," ujarnya.

Menurut Panji, selama ekspektasi pemangkasan suku bunga masih bertahan, aset berisiko akan tetap memiliki dukungan sentimen positif.

"Prospek pemangkasan suku bunga selama ini menjadi faktor dominan yang menjaga sentimen positif di pasar saham dan kripto," kata Panji.

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru