KUTAI KARTANEGARA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak usaha dari PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mencatat tonggak sejarah penting dengan memperingati 50 tahun beroperasinya Lapangan Handil Central Processing Area (HCA) di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Lapangan migas strategis ini pertama kali memproduksi minyak dan gas pada tahun 1975, setelah pengeboran perdana di sumur H-1 pada 15 Februari 1974. Kini, setengah abad kemudian, Lapangan HCA masih menjadi tulang punggung produksi energi nasional, berkat inovasiteknologi, kompetensi sumber daya manusia, serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menegaskan bahwa usia 50 tahun bukanlah akhir dari perjalanan sebuah lapangan migas, melainkan simbol ketangguhan dan keberlanjutan operasi."Pencapaian 50 tahun adalah masa emas yang menunjukkan daya tahan dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi tantangan teknis, ekonomi, hingga sosial. Ini semua bisa tercapai karena sinergi yang kuat antara teknologi, SDM, dan dukungan pemangku kepentingan," ujarnya.
Setyo menambahkan, dalam menghadapi fluktuasi harga energi dan dinamika cadangan migas, PHM terus mengedepankan digitalisasi dan inovasi operasional. Langkah ini terbukti mampu menjaga keberlangsungan produksi dan meningkatkan tingkat recovery migas dari lapangan tua.
Dalam sambutannya, Setyo juga menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam setiap lini operasional.