BREAKING NEWS
Selasa, 14 Oktober 2025

Sandiaga Uno: Bonus Demografi Harus Diiringi Bonus Inovasi dan Kolaborasi

Ida Bagus Wedha - Selasa, 14 Oktober 2025 16:45 WIB
Sandiaga Uno: Bonus Demografi Harus Diiringi Bonus Inovasi dan Kolaborasi
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020–2024, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam forum Meet The Leaders yang diselenggarakan oleh Universitas Paramadina, Sabtu (11/10/2025). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020–2024, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan pentingnya membentuk generasi muda dengan pola pikir wirausaha sejati, bukan sekadar pelaku usaha karena keterpaksaan.

Hal ini ia sampaikan dalam forum Meet The Leaders yang diselenggarakan oleh Universitas Paramadina, Sabtu (11/10/2025).

Acara yang digelar di Auditorium Benny Subianto, Trinity Tower Lantai 45, Kampus Kuningan, Jakarta, dibuka langsung oleh Hendro Martowardojo, Ketua Umum Yayasan Wakaf Paramadina, dan dimoderatori oleh Wijayanto Samirin.

Baca Juga:

Dalam sesi tersebut, Sandiaga menyampaikan keprihatinannya terhadap rendahnya rasio kewirausahaan di Indonesia yang saat ini masih berkisar di angka 3,5 persen.

Menurutnya, banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia menjalankan usaha karena keterpaksaan, bukan pilihan sadar.

"Kewirausahaan harus menjadi jalan hidup yang menarik dan dihormati. Peningkatan jumlah wirausahawan akan memperkuat pondasi ekonomi nasional yang berkeadilan," tegasnya.

Sebagai Bendahara Umum Yayasan Wakaf Paramadina, Sandiaga menekankan pentingnya tiga mindset utama yang harus dimiliki wirausaha modern: inovatif, adaptif, dan kolaboratif.

"Inovasi berarti melihat peluang di setiap tantangan. Adaptasi menuntut keberanian untuk berubah. Sedangkan kolaborasi adalah kekuatan untuk tumbuh bersama," jelasnya.

Ia menyebut, bonus demografi yang saat ini dimiliki Indonesia tidak akan berdampak signifikan tanpa diiringi dengan "bonus inovasi dan kolaborasi".

Sandiaga kemudian memaparkan empat kunci ketahanan bisnis dalam menghadapi perubahan global yang cepat: sense (kepekaan), agility (ketangkasan), strive (semangat juang), dan ketangguhan bisnis.

"Sense itu peka terhadap nilai sosial, bukan sekadar 'flexing'. Agility adalah kemampuan beradaptasi cepat, dan strive artinya semangat pantang menyerah," ujar Sandiaga.

Sandiaga juga menyoroti peran penting kecerdasan buatan (AI) sebagai katalis di dunia bisnis saat ini.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Mulai 2026! Subsidi LPG, BBM, dan Listrik Akan Gunakan Data DTSEN: Fokus ke Rumah Tangga Miskin
Menjelang G20 Washington, FSB Soroti Risiko Sistem Keuangan Global
Lewat BNIdirect Cash, BNI Dorong Tata Kelola Keuangan BPJS Lebih Transparan
Sumut Sambut Hangat Rencana Investasi India, Gubernur Bobby Tawarkan Peluang Strategis di Berbagai Sektor
Gubernur Sumut: TKD Rp1,1 Triliun Bukan Pengurangan, Tapi Penyesuaian Kebijakan
Bobby Nasution Dorong Kepala Daerah di Sumut Beri 'Karpet Merah' untuk Dunia Usaha
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru