BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Harga Emas Antam Tembus Rp2,4 Juta per Gram, Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Abyadi Siregar - Kamis, 16 Oktober 2025 10:05 WIB
Harga Emas Antam Tembus Rp2,4 Juta per Gram, Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Harga Emas Tembus Rp 2,4 Juta/Gram/(Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Harga emas batangan Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kembali mencetak rekor tertinggi baru. Pada perdagangan Kamis (16/10/2025), harga emas naik Rp24.000 menjadi Rp2.407.000 per gram, melampaui rekor sebelumnya yang tercipta sehari lalu.

Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam juga ikut meningkat sebesar Rp24.000 ke posisi Rp2.256.000 per gram. Kenaikan harga ini mengikuti pergerakan emas dunia yang terus menanjak ke level tertinggi sepanjang sejarah.

Mengacu pada data pasar spot, harga emas global ditutup di level US$4.208,9 per troy ons, naik 1,58% dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan tersebut turut mendorong harga emas Antam di pasar domestik.

Baca Juga:

"Kenaikan harga emas dunia berimbas langsung pada harga emas Antam. Kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian membuat investor kembali memburu emas sebagai aset lindung nilai," ujar seorang analis komoditas di Jakarta.

Lonjakan harga emas dipicu oleh pernyataan terbaru Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell, yang memberi sinyal potensi pelonggaran kebijakan moneter. Powell menyebut pasar tenaga kerja Amerika Serikat sedang melemah, yang bisa berdampak pada kenaikan tingkat pengangguran.

"Kita mungkin berada pada titik di mana perlambatan pembukaan lapangan kerja akan berdampak ke tingkat pengangguran," kata Powell, dikutip dari Bloomberg News.

Sinyal ini ditafsirkan pelaku pasar sebagai indikasi bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Berdasarkan data CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75–4% dalam rapat bulan ini mencapai 97,8%, dan bahkan berpotensi turun lagi pada Desember.

Penurunan suku bunga biasanya mendorong investor beralih ke emas, karena emas merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset) yang lebih menarik saat suku bunga turun.

Selain faktor kebijakan moneter, tensi geopolitik antara Amerika Serikat dan China juga memperkuat minat terhadap emas. Presiden AS Donald Trump menuding China melakukan "tindakan kekerasan ekonomi" setelah Beijing menolak membeli kedelai dari AS.

"Kami mempertimbangkan untuk menghentikan hubungan dengan China terkait minyak goreng dan elemen perdagangan lainnya. Kami bisa memproduksi minyak goreng sendiri tanpa harus membeli dari China," tegas Trump dalam unggahannya di media sosial.

Pernyataan keras tersebut membuat kekhawatiran global meningkat, sehingga investor beralih ke emas sebagai safe haven asset atau aset pelindung nilai saat ketidakpastian meningkat.

Analis memprediksi harga emas masih berpotensi naik jika ekspektasi penurunan suku bunga terus menguat dan ketegangan geopolitik belum mereda.

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Pasca Koreksi, IHSG Masih Berpotensi Menguat di Level 8.000
Harga Emas Antam Hari Ini Pecah Rekor, 1 Gram Nyaris Sentuh Rp 2,4 Juta!
Emas Antam Melejit! Catat Rekor Tertinggi dalam Sejarah di Rp2,36 Juta per Gram
Rupiah Tertekan Isu Perang Dagang, Analis Prediksi Melemah ke Rp16.650 per Dolar AS
Polda Aceh Bongkar Jaringan Perdagangan Harimau Sumatera Terbongkar, Satu Pelaku Diciduk di Nagan Raya
Lanal Lampung Gelar Upacara Kenaikan Pangkat Prajurit, Apresiasi Loyalitas dan Dedikasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru