BREAKING NEWS
Selasa, 21 Oktober 2025

Bitcoin Diprediksi Capai Puncak di Kuartal IV 2025, Ini 5 Sinyal yang Mulai Muncul!

Abyadi Siregar - Minggu, 19 Oktober 2025 12:46 WIB
Bitcoin Diprediksi Capai Puncak di Kuartal IV 2025, Ini 5 Sinyal yang Mulai Muncul!
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Memasuki tahun ketiga siklus bull market 2022–2026, investor dan trader kripto mulai bersiap menghadapi potensi puncak harga (top cycle) Bitcoin (BTC).

Setelah mengalami kenaikan hampir 800%, Bitcoin kini menjadi pusat perhatian, sementara banyak altcoin juga mencatat lonjakan signifikan.

Menurut berbagai analis on-chain, termasuk data yang dihimpun dari Pintu Academy dan akun riset kripto @onchaincollege, ada sejumlah indikator historis dan teknikal yang bisa membantu membaca arah pergerakan harga BTC menjelang siklus puncak.

Siklus 4 Tahun Bitcoin

Siklus empat tahunan Bitcoin telah menjadi acuan klasik dalam analisis harga kripto.

Baca Juga:

Pola ini berkaitan erat dengan peristiwa halving, yaitu pemotongan hadiah penambangan Bitcoin yang terjadi setiap empat tahun sekali.

Sejak pertama kali diperkenalkan, Bitcoin telah melalui lima siklus harga utama.

Dalam pola historis, bull market biasanya berlangsung selama sekitar 35 bulan, diikuti dengan bear market selama 12 bulan berikutnya.

Saat ini, pasar berada di tahun ketiga siklus 2022–2026. Dalam dua siklus sebelumnya, tahun 2017 dan 2021, fase ini bertepatan dengan periode yang dikenal sebagai altseason, ketika harga altcoin melonjak tajam bersamaan dengan reli Bitcoin.

1. Grafik Harga Historis
Indikator pertama untuk membaca potensi puncak harga Bitcoin adalah grafik harga historis.

Berdasarkan pola sebelumnya, reli besar Bitcoin biasanya terjadi pada kuartal keempat setiap tahun setelah halving.

Mengikuti model ini, sejumlah analis memperkirakan puncak harga BTC bisa terjadi antara Oktober hingga November 2025.

Setiap siklus sebelumnya menunjukkan kecenderungan serupa, kenaikan tajam di akhir tahun sebelum memasuki fase koreksi besar.

2. Indikator MVRV-Z
Indikator Market Value to Realised Value Ratio (MVRV-Z) mengukur nilai pasar Bitcoin dibandingkan nilai riil yang "direalisasikan" investor.

Saat ini, skor MVRV-Z berada di sekitar angka 2 (per 9 September 2025), yang menunjukkan masih adanya ruang kenaikan signifikan.

Dalam siklus sebelumnya, puncak harga Bitcoin terjadi ketika MVRV-Z menembus angka 6, menandakan kondisi overvalued.

3. Puell Multiple
Puell Multiple digunakan untuk menganalisis pendapatan harian para penambang Bitcoin dalam denominasi dolar AS.

Nilainya dihitung dengan membandingkan pendapatan harian saat ini dengan rata-rata 365 hari sebelumnya.

Data terbaru menunjukkan garis Puell Multiple berada di tengah antara zona hijau dan merah, menandakan pasar masih berada dalam fase pertumbuhan sehat tanpa tanda-tanda gelembung harga.

4. Rainbow Chart
Grafik Bitcoin Rainbow Chart menjadi salah satu alat populer di kalangan investor jangka panjang.

Grafik ini menggunakan kurva pertumbuhan logaritmik yang dilapisi warna pelangi untuk menunjukkan sentimen pasar.

Zona bawah (biru–hijau) menandakan harga masih murah dan layak dibeli, sementara zona atas (merah–oranye) menjadi sinyal overheated market.

Saat ini, posisi harga Bitcoin masih berada di bawah garis kuning, yang berarti potensi kenaikan masih terbuka lebar.

5. Pi Cycle Top
Indikator Pi Cycle Top merupakan gabungan dua moving average (MA), MA 111 hari dan MA 350 hari yang dikalikan dua.

Indikator ini telah beberapa kali memprediksi puncak harga Bitcoin dengan tingkat akurasi tinggi pada siklus-siklus sebelumnya.

Per 19 Oktober 2025, garis Pi Cycle Top belum menunjukkan persilangan, menandakan bahwa puncak harga Bitcoin kemungkinan belum tercapai.

Memahami indikator-indikator ini menjadi langkah penting bagi investor dan trader kripto dalam mempersiapkan strategi di pasar yang semakin kompetitif.

Sejumlah analis memperingatkan agar investor tetap berhati-hati terhadap volatilitas ekstrem yang biasanya muncul menjelang akhir bull market.

Disiplin, riset mendalam, dan manajemen risiko tetap menjadi kunci menghadapi kemungkinan perubahan tren.

Dengan banyaknya indikator yang mendukung potensi reli akhir tahun, semua mata kini tertuju pada pergerakan Bitcoin menuju kuartal keempat 2025, fase yang berpotensi menjadi puncak siklus kripto terbesar dalam sejarah.*


(di/a008)

Editor
: Adam
0 komentar
Tags
beritaTerkait
OJK Janji Bersihkan Pasar Modal dari Saham Gorengan, Investor Muda Diprioritaskan
Luhut: Family Office Tak Gunakan Dana APBN, Murni Investasi Swasta
Purbaya Effect! Pengurangan Utang Bikin Pasar SUN Panas Menyala
Trump Umumkan Tarif 100 Persen atas Impor China, Pasar Kripto Anjlok hingga Rp 115 Triliun!
Bitcoin Siap Terbang Lagi! Harga Bisa Tembus Rp 2,15 Miliar
Direktur BEI Minta Insentif, Purbaya: Rapikan Dulu Investor Pasar Modal!
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru