BREAKING NEWS
Sabtu, 25 Oktober 2025

Dari Bibit Hingga BUMDes: Dampak Nyata Program TJSL PHM untuk Lingkungan dan Masyarakat

Ida Bagus Wedha - Jumat, 24 Oktober 2025 21:45 WIB
Dari Bibit Hingga BUMDes: Dampak Nyata Program TJSL PHM untuk Lingkungan dan Masyarakat
partisipasi PHM sebagai narasumber pada Forum “Berbagi Pengalaman Rehabilitasi Mangrove di Kalimantan Timur” yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, Oktober 2025.(Foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SAMARINDA– PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam upaya pelestarian ekosistem pesisir.

Hal ini ditunjukkan melalui partisipasi PHM sebagai narasumber pada Forum "Berbagi Pengalaman Rehabilitasi Mangrove di Kalimantan Timur" yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, Oktober 2025.

Forum tersebut bertujuan memperkuat integrasi program ekosistem pesisir dalam kebijakan daerah. PHM hadir membagikan best practice dalam kegiatan bertajuk "Upaya dan Tantangan Perlindungan dan Rehabilitasi Mangrove".

Baca Juga:

Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Otorita IKN, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti KPHP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, hingga akademisi dan komunitas lingkungan.

Head of Communication Relations & CID PHM, Achmad Krisna Hadiyanto, menyatakan bahwa keberhasilan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHM terletak pada kolaborasi yang solid dengan pemerintah daerah, LSM, dan BUMDes, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.

"PHM berkomitmen menghadirkan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Ini sejalan dengan prinsip ESG dan mendukung pencapaian SDGs," ujar Achmad Krisna.

Dalam aspek lingkungan, PHM melaporkan penanaman lebih dari 600 ribu pohon, termasuk mangrove dan pohon endemik Kalimantan, sepanjang 2023-2024.

Program ini berperan penting dalam mitigasi abrasi, menjaga ekosistem pesisir, serta mengurangi emisi karbon melalui carbon sequestration.

Program PHM juga membawa dampak sosial yang luas:
- Ekonomi Lokal: Meningkatkan pendapatan warga melalui penciptaan lapangan pekerjaan, dengan BUMDesa Karya Sepatin sebagai koordinator kegiatan.
- Kesetaraan Gender: Lebih dari tujuh perempuan dari kelompok rentan dilibatkan dalam kegiatan penyemaian dan penanaman mangrove.
- Pendidikan Lingkungan: Program menjadi wahana pembelajaran bagi sekolah-sekolah binaan, menjadikan siswa agen perubahan pelestarian sejak dini.

Sebagai anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang beroperasi di Wilayah Kerja Mahakam, PHM menegaskan komitmen berkelanjutan mendukung SDGs, terutama Tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak), Tujuan ke-13 (Perubahan Iklim), dan Tujuan ke-15 (Ekosistem Daratan).*

(M/006)

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru