BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

Menkeu Purbaya: Kita Semua Bisa Kaya Bersama!

Abyadi Siregar - Rabu, 29 Oktober 2025 13:34 WIB
Menkeu Purbaya: Kita Semua Bisa Kaya Bersama!
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (foto: Antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menciptakan kemakmuran bersama melalui percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6%, bahkan mencapai 8%, guna memperluas lapangan kerja formal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:
"Jadi Anda tidak usah takut kita tumbuh terlalu cepat sekarang. Justru kita harus tumbuh lebih cepat supaya kita semua bisa kaya bersama," ujar Purbaya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, selama satu dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5% dan belum mampu mencapai tingkat potensialnya.

Akibatnya, penciptaan lapangan kerja formal berjalan lambat, sementara sebagian besar tenaga kerja terserap di sektor informal.

"Pertumbuhan 5% itu tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang masuk setiap tahun. Sekarang memang pengangguran turun, tapi sebagian besar karena pekerja informal. Desain ekonomi kita tidak boleh seperti itu," tegasnya.

Purbaya menjelaskan, berdasarkan perhitungan internal pemerintah, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia seharusnya berada di kisaran 6,7%.

Dengan kecepatan tersebut, sektor formal dapat menyerap tenaga kerja baru secara lebih optimal dan berkelanjutan.

"Harus tumbuh di situ, 6,7% minimal, untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja di sektor formal. Kita ingin semua warga negara bekerja di sektor formal yang menjamin masa depan," paparnya.

Purbaya juga menegaskan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi bukan sekadar untuk menciptakan kemakmuran, tetapi juga memperkuat penerimaan negara.

Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, maka rasio pajak (tax ratio) juga akan meningkat, memperkuat posisi fiskal pemerintah.

"Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah membuat semua orang senang, sekaligus menaikkan pendapatan pajak saya, memperbaiki juga tax ratio saya," ujarnya sambil tersenyum.

Menkeu menepis anggapan bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi dapat memicu inflasi berlebihan.

Ia menilai tekanan inflasi yang terjadi selama ini lebih disebabkan oleh tingginya biaya produksi atau cost-push inflation, bukan karena meningkatnya permintaan akibat pendapatan masyarakat yang naik (demand-pull inflation).

"Demand-pull inflation tidak akan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi Anda di bawah laju potensialnya. Jadi jangan takut tumbuh cepat," jelasnya.

Baca Juga:

Lebih lanjut, Purbaya menegaskan bahwa seluruh instrumen ekonomi, baik fiskal, moneter, maupun sektor swasta, saat ini digerakkan untuk mendukung ambisi pertumbuhan tinggi yang dicanangkan Presiden Prabowo.

"Pemerintah benar-benar fokus agar pertumbuhan cepat ini menghasilkan lapangan kerja formal dan pendapatan masyarakat yang lebih tinggi," kata dia.

Dengan strategi tersebut, Purbaya optimistis cita-cita Presiden Prabowo untuk menciptakan masyarakat yang makmur dan berdaya saing tinggi dapat tercapai dalam beberapa tahun mendatang.*


(cb/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Kemenhut dan Pemprov Papua Sepakati Pedoman Perlindungan Budaya Usai Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Ephorus HKBP Ajukan Audiensi ke Presiden Prabowo, Desak Penutupan PT TPL
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.613 per Dolar AS
Menkeu Purbaya: Saya Akan Naikan Pajak, Kalau...
Harga Emas Terjun Rp15.000, Saatnya Beli atau Tunggu Lebih Murah?
94% Pekerja Pengetahuan di Indonesia Gunakan AI, Kabar Baik?
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru