BREAKING NEWS
Kamis, 27 November 2025
SELAMAT HARI GURU

Pemprov DKI Jakarta Peremajaan 100 Angkot Tua Jadi Mikrotrans EV Ber-AC dan CCTV

Raman Krisna - Jumat, 14 November 2025 11:51 WIB
Pemprov DKI Jakarta Peremajaan 100 Angkot Tua Jadi Mikrotrans EV Ber-AC dan CCTV
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merevitalisasi 100 unit angkutan kota (angkot) tua. (Foto: Dok.antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merevitalisasi 100 unit angkutan kota (angkot) tua dengan Mikrotrans Jaklingko Listrik (Electric Vehicle/EV) yang dilengkapi AC, CCTV, GPS, dan berbagai fitur keselamatan modern.

"100 unit angkot tua diganti dengan Mikrotrans EV ber-AC, CCTV, GPS, dan fitur keselamatan," ujar Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Program ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI memperbarui transportasi publik Ibu Kota sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang.

Chico menegaskan, peremajaan ini tidak akan mengurangi jumlah sopir. Sopir lama yang lulus pelatihan ulang akan diprioritaskan mengemudikan kendaraan baru.

Tahap pertama peremajaan akan mencakup 50 unit Mikrotrans EV yang dijadwalkan beroperasi pada Desember 2025, diikuti 50 unit berikutnya pada Februari 2026. Operator yang terlibat tetap KWK, Mayasari Bakti, dan Steady Safe.

Mikrotrans EV hadir dengan AC, CCTV untuk keamanan penumpang, GPS untuk pemantauan rute, serta fitur keselamatan tambahan. Kendaraan listrik ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kualitas transportasi publik, tetapi juga mengurangi polusi udara di Jakarta.

Pemprov DKI melalui TransJakarta Academy mewajibkan sopir lama mengikuti pelatihan ulang yang mencakup Defensive Driving, Service Excellence, Safety & Emergency, Digital Ticketing, dan Etika Profesi.

Sertifikasi dikeluarkan oleh LSP TransJakarta yang resmi berlisensi BNSP No. LSP-2024-001 dan berlaku selama tiga tahun.

Selain itu, sebanyak 1.000 sopir baru akan direkrut dan dilatih untuk memperkuat operasional Mikrotrans.

Sopir lama yang gagal lulus pelatihan dua kali tetap mendapat pelatihan remedial gratis dan dapat memilih pindah ke rute non-Mikrotrans, seperti feeder BRT.

Langkah ini menunjukkan fokus Pemprov DKI dalam menghadirkan transportasi publik yang lebih modern, aman, dan ramah lingkungan, sekaligus menjaga kesejahteraan sopir sebagai bagian dari upaya transformasi Ibu Kota.*


Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru