BREAKING NEWS
Kamis, 27 November 2025
SELAMAT HARI GURU

Cau Chocolate Dorong Produktivitas Kakao Bali Lewat Pendampingan Organik untuk Petani Lokal

Raman Krisna - Rabu, 26 November 2025 13:59 WIB
Cau Chocolate Dorong Produktivitas Kakao Bali Lewat Pendampingan Organik untuk Petani Lokal
Biji Kakao di Cau Chocolates. (Foto: AI/ BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BALI - Produsen kakao Cau Chocolate memperkuat program pendampingan bagi petani lokal untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kakao.

Hingga kini, perusahaan telah membina lahan perkebunan seluas 300–400 hektare yang dikelola oleh 12 gabungan kelompok tani di Tabanan dan Jembrana.

CEO Cau Chocolate, I Kadek Surya Prasetya Wiguna, menjelaskan bahwa pendampingan difokuskan pada penerapan budidaya organik, mulai dari perawatan pohon hingga pengendalian hama, untuk memastikan kebun dikelola secara optimal.

"Kemitraan kami berbasis loyalty pricing, tetapi yang utama adalah menjaga semangat mereka untuk bertani. Setelah kebun mereka dikelola dengan baik, target berikutnya adalah produktivitas tinggi satu pohon setidaknya menghasilkan dua kilogram biji kering," kata Wiguna, Rabu (26/11/2025).

Produktivitas kakao nasional masih rendah, rata-rata 600 kilogram per hektare per tahun.

Namun, di kebun binaan Cau Chocolate, produksi mencapai 1,5–1,7 ton per hektare.

Dengan harga kakao minimal Rp100.000 per kilogram, petani berpotensi meraih penghasilan Rp150 juta per hektare per tahun.

Selain fokus pada sektor hulu, Cau Chocolate juga memperluas pasar internasional, mengekspor produk ke Singapura, Malaysia, Qatar, Polandia, dan Australia sejak 2021.

Perusahaan juga membangun pabrik baru dengan kapasitas hingga 2 ton kakao per hari, tetap berkomitmen memberikan harga beli adil kepada petani meski harga global turun.

"Pembelian harga baik harus diikuti kualitas baik. Petani loyal kami menghasilkan cokelat berkualitas tinggi yang bisa diakui dunia," ujar Wiguna.

Langkah ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara produsen dan petani lokal dalam meningkatkan kualitas produksi kakao Indonesia sekaligus memperkuat posisi di pasar global.*


Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru