BREAKING NEWS
Minggu, 10 Agustus 2025

KFC Indonesia Rugi Rp 557 Miliar, 47 Gerai Tutup

BITVonline.com - Sabtu, 09 November 2024 13:55 WIB
KFC Indonesia Rugi Rp 557 Miliar, 47 Gerai Tutup
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – PT Fast Food Indonesia (KFC Indonesia), yang mengelola merek KFC di Indonesia, mencatatkan kerugian besar pada kuartal III 2024. Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Jumat (8/11/2024) menunjukkan kerugian mencapai Rp 557,08 miliar, sebuah lonjakan signifikan dari kerugian Rp 152,41 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu. Kerugian ini bahkan melonjak sebesar 266,59% dibandingkan tahun sebelumnya.

Faktor Penyebab Kerugian

Manajemen KFC Indonesia mengidentifikasi dua faktor utama yang menyebabkan kerugian besar tersebut. Pertama, perusahaan masih menghadapi tantangan dalam pemulihan pasca-pandemi COVID-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diharapkan. Kedua, kondisi pasar yang semakin sulit akibat ketegangan geopolitik global, khususnya krisis Timur Tengah, turut memperburuk situasi perusahaan.

Baca Juga:

Sebagai tambahan, KFC Indonesia juga menjadi salah satu sasaran boikot di kalangan masyarakat pendukung Palestina, yang berdampak pada citra merek dan penurunan jumlah pelanggan. Manajemen KFC menyatakan bahwa ketidakpastian global dan ketegangan politik turut menghambat kinerja keuangan dan operasional perusahaan.

Akibat kerugian yang terus membesar, KFC Indonesia terpaksa menutup sejumlah gerainya sebagai langkah efisiensi. Berdasarkan laporan keuangan yang diterima, jumlah gerai yang beroperasi pada 30 September 2024 tercatat hanya 715 gerai, berkurang sebanyak 47 gerai dibandingkan 762 gerai yang tercatat pada Desember 2023.

Baca Juga:

Selain penutupan gerai, perusahaan juga harus melakukan pengurangan jumlah karyawan. Pada 30 September 2024, KFC Indonesia tercatat memiliki 13.715 karyawan, berkurang sebanyak 2.274 orang atau sekitar 14% dibandingkan jumlah karyawan yang tercatat pada 31 Desember 2023, yang mencapai 15.989 orang.

Langkah-langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan biaya operasional perusahaan yang meningkat seiring dengan penurunan pendapatan. “Kondisi yang kami hadapi sangat menantang, tetapi langkah-langkah efisiensi ini penting untuk memastikan kelangsungan perusahaan,” kata manajemen KFC Indonesia dalam laporan resminya.

Dengan kerugian yang terus membengkak, KFC Indonesia harus menghadapi sejumlah tantangan berat di masa depan. Pemulihan dari dampak pandemi COVID-19 dan situasi geopolitik global yang tidak menentu akan menjadi tantangan besar bagi perusahaan dalam menjaga daya saing dan memperbaiki kinerjanya.

Namun, meskipun menghadapi tantangan yang signifikan, manajemen KFC Indonesia tetap optimistis bahwa perusahaan akan dapat pulih dalam jangka panjang. “Kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan operasional dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan kinerja kami,” ungkap pihak manajemen.

Mereka berharap, dengan penyesuaian yang dilakukan dan upaya untuk meningkatkan efisiensi, KFC Indonesia dapat kembali menguat dan kembali pada jalur pertumbuhan yang positif dalam waktu dekat.

(JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Rondahaim Saragih Garingging: Sang Penjaga Kedaulatan Adat yang Terhapus dari Panggung Nasional
Warga Natal Dukung Polres Madina Tuntaskan Kasus Pembunuhan Siswa SMAN 1 Natal
Renovasi Sekolah Rakyat Tapsel Diduga Jadi Ajang Korupsi
Alokasi Anggaran Sekolah Rakyat Rp7 Triliun Berisiko Disalahgunakan, JPPI Beri Peringatan
IDAI Dorong Pemerintah Perluas Program Cek Kesehatan Gratis untuk Anak Putus Sekolah
Pertamina Tegaskan Tidak Toleransi Penyelewengan BBM Subsidi di Rokan Hilir
komentar
beritaTerbaru