
Rutan Kelas I Medan Ajak Anak Panti Asuhan Makan Bersama, Wujudkan Pemasyarakatan yang Humanis
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
Nasional
JAKARTA -Keputusan hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengenai gugatan praperadilan yang diajukan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, atau yang akrab disapa Gus Muhdlor, mengejutkan banyak pihak. Dalam sidang yang digelar pada Rabu (5/6/2024), hakim menolak gugatan tersebut, menjaga status tersangka Gus Muhdlor di KPK tetap berlaku. Sidang yang dihadiri oleh empat kuasa hukum Gus Muhdlor dan dua tim hukum KPK menjadi sorotan publik, membawa dampak yang mendalam terhadap perkembangan kasus korupsi yang menjeratnya.
Dengan suara tegas, hakim tunggal PN Jaksel menyatakan keputusan dalam sidang praperadilan tersebut. Penolakan terhadap gugatan praperadilan yang diajukan oleh Gus Muhdlor tidak hanya menjadi pukulan bagi pihaknya, tetapi juga menandai kelanjutan status tersangkanya dalam kasus dugaan korupsi yang telah mengguncang Sidoarjo. Keputusan ini mengkonfirmasi bahwa langkah yang diambil oleh KPK dalam menetapkan status tersangka terhadap Gus Muhdlor telah melalui proses yang sesuai dengan hukum.
Alasan pengajuan praperadilan oleh Gus Muhdlor, yang berkaitan dengan penahanan yang dialaminya dan adanya fakta baru terkait dengan kasus ini, menjadi sorotan utama dalam proses hukum ini. Namun, upaya tersebut tidak mampu mengubah keputusan hakim yang tetap kukuh pada penetapan status tersangka yang dikeluarkan oleh KPK.
Baca Juga:
Dalam perkembangan kasus ini, kuasa hukum Ahmad Muhdlor Ali, Mustofa Abidin, menjelaskan bahwa pengajuan praperadilan kedua dilakukan atas dasar adanya fakta baru terkait dengan penahanan kliennya. Meskipun demikian, upaya tersebut tidak berhasil membuktikan ketidakbersalahan Gus Muhdlor, sehingga status tersangkanya tetap berlaku.
KPK sendiri telah memberikan gambaran yang cukup rinci mengenai dugaan korupsi yang melibatkan Gus Muhdlor. Diduga terlibat dalam kasus pemotongan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemkab Sidoarjo, Gus Muhdlor diduga memiliki keterlibatan dalam regulasi dan pencairan dana yang terkesan tidak transparan.
Baca Juga:
Dalam tindakannya, KPK menegaskan bahwa dugaan korupsi ini melibatkan praktik pemotongan dana insentif untuk kepentingan pribadi, yang kemungkinan besar menguntungkan Gus Muhdlor. Dengan jumlah dana yang mencapai miliaran rupiah, praktik ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang adil dan transparan.
Dalam penutup sidang, keputusan hakim tunggal PN Jaksel yang menolak gugatan praperadilan Gus Muhdlor menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan sesuai dengan prinsip keadilan dan kebenaran. Kasus ini tidak hanya tentang individu tertentu, tetapi juga tentang integritas dan kredibilitas lembaga penegak hukum. Dalam gelombang penolakan korupsi yang semakin kuat di masyarakat, upaya-upaya untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi harus terus diupayakan.
(N/014)
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
NasionalBANDA ACEH Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah ST, resmi menutup Festival Dalail Khairat seBanda Aceh pada
Seni dan BudayaBANDA ACEH Sebanyak 35 anggota Komunitas TRB Fishing Aceh mengikuti kegiatan fishing tour ke Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (28/6/
KomunitasMEDAN Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke2 untuk Tahun Buku 2024 pada Sabtu (28/6/2025), bert
EkonomiJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan dan preser
Hukum dan KriminalJAKARTA Kuasa hukum Lisa Rachmat, terdakwa kasus suap dalam perkara Gregorius Ronald Tannur, menilai langkah Jaksa Penuntut Umum (JPU) m
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Gelombang kritik terhadap revisi Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) kembali menguat. Dalam Seminar Nasional bert
Hukum dan KriminalOleh H. M. Yamin, SE, M. SiDI tengah dunia yang kian digerakkan oleh kepentingan material, gerakan Islam seperti Muhammadiyah tampil sebaga
OpiniMEDAN Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan di bawah Kantor Wilaya
NasionalBATAM Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang terus menyelidiki insiden kebakaran tragis yang melanda kapal tanker MT Federal II saat
Peristiwa