
Prasetyo Edi Bantah Beathor Suryadi Terlibat di Tim Jokowi-Ahok 2012: Pernyataannya Hanya “Katanya”
JAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Prasetyo Edi Marsudi, angkat bicara terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali me
Politik
MEDAN -Suasana malam di Kecamatan Medan Belawan, Sumatra Utara, terguncang oleh insiden kekerasan yang mengejutkan. Seorang pria bernama M Hanafi harus berhadapan dengan kepolisian setelah melakukan aksi membacok korban, Lukmanul Hakim, dengan menggunakan sebilah parang. Kejadian tragis ini menggetarkan warga sekitar dan menunjukkan sisi gelap dari sebuah cemburu yang berujung pada kekerasan.
Kapolsek Medan Belawan, AKP Ponijo, memberikan penjelasan bahwa peristiwa pembacokan terjadi saat Lukmanul Hakim sedang berkumpul bersama teman-temannya di salah satu kafe di Jalan Sumatera, Medan Belawan. Tanpa ragu, M Hanafi menyerang korban dengan parang yang sudah disiapkan, menimbulkan luka-luka serius pada korban.
“Saat mengetahui korban berada di kafe tersebut, M Hanafi tanpa berpikir panjang langsung mengeluarkan parang dan membacok korban,” ungkap Ponijo.
Baca Juga:
Kejadian ini tidak luput dari perhatian beberapa orang yang berada di lokasi. Dengan sigap, mereka berhasil menghentikan pelaku sebelum kekerasan bertambah parah. Lukmanul Hakim, korban dari serangan brutal ini, segera melaporkan peristiwa ini kepada Polsek Belawan.
“Tidak terima dengan kejadian tersebut, korban segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Belawan. Kemudian, pelaku berhasil ditangkap di sekitar Jalan Deli, Medan Belawan, dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” jelas Ponijo.
Baca Juga:
Mengenai penyebab dari pembacokan sadis ini, terungkap bahwa alasan di balik aksi kekerasan ini adalah rasa cemburu. Berdasarkan pengakuan dari pelaku, Ponijo menjelaskan bahwa M Hanafi melancarkan serangan membabi buta karena merasa cemburu.
“Pelaku mengakui bahwa aksinya dipicu oleh rasa cemburu, setelah mengetahui bahwa pacarnya telah direbut oleh korban. Hal ini membuatnya bertindak tanpa kendali dan melakukan tindakan kekerasan yang mengerikan,” tutur Ponijo.
Insiden ini menggambarkan betapa mematikannya dampak dari cemburu yang tidak terkendali. Dalam momen tragis ini, nyawa seorang individu hampir terenggut karena konflik yang dihasilkan dari emosi negatif tersebut.
Dari Medan, ini adalah laporan tentang tragedi yang mengejutkan dari kota ini, dan juga sebagai peringatan akan bahayanya membiarkan cemburu menguasai pikiran dan tindakan kita. Semoga kekerasan seperti ini tidak terulang, dan keadilan dapat ditegakkan bagi semua pihak yang terlibat.
(N/014)
JAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Prasetyo Edi Marsudi, angkat bicara terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali me
PolitikNORWEGIA Keluarga Kerajaan Norwegia diguncang kabar mengejutkan. Marius Borg Hiby (28), putra sulung dari Putri Mahkota MetteMarit, r
InternasionalJAKARTA Polri siap mengamankan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke79 Bhayangkara yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas)
NasionalJAKARTA Bursa saham Amerika Serikat kembali mencetak sejarah baru.Pada penutupan perdagangan Jumat (27/6/2025) waktu setempat, dua indek
EkonomiJAKARTA Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan bahwa dirinya pernah meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto dalam m
NasionalDELI SERDANG Maskapai penerbangan berbiaya hemat AirAsia resmi membuka rute internasional baru yang menghubungkan Phuket, Thailand dan M
PariwisataJAKARTA Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) tidak boleh dijadikan alat politik. I
EkonomiJAKARTA Ajang bergengsi Indonesia Property & Bank Award (IPBA) keXIX Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Menteri Perumahan dan Kawa
EkonomiMEDAN Pemerintah Kota Medan terus mengintensifkan upaya penanganan banjir dan persoalan drainase di wilayah Medan Utara. Wali Kota Medan
PemerintahanPADANG Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Prof. Budi Santoso, mengingatkan bahwa penambahan jumlah d
Kesehatan