BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Rekaman CCTV Ungkap Kekerasan Taruna Yang Sempat Dibopong ke Klinik

BITVonline.com - Sabtu, 04 Mei 2024 03:40 WIB
Rekaman CCTV Ungkap Kekerasan Taruna Yang Sempat Dibopong ke Klinik
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Di tengah gemerlapnya dunia akademis, sebuah tragedi mencekam terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Putu Satria Ananta Rustika, atau yang akrab disapa P, seorang taruna tingkat 1 di institusi tersebut, ditemukan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban kekerasan dari sejumlah seniornya. Kejadian yang terjadi di toilet dekat ruang kelas kampus itu telah mengguncang hati banyak pihak.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan, dengan tegas menyampaikan bahwa korban sempat dibopong dari lokasi kejadian ke klinik kampus, namun nyawanya tak bisa tertolong. Rekaman CCTV menjadi saksi bisu dalam mengungkap dugaan perpeloncoan yang terjadi di STIP. Sejumlah taruna tingkat 2 diduga terlibat dalam kekerasan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius di dekat ulu hati.

Dalam menggali fakta, kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan beberapa taruna yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Namun, pihak STIP Jakarta memberikan klarifikasi bahwa tidak ada unsur perpeloncoan dalam kasus ini. Menurut Ahmad Wahid, Ketua STIP Jakarta, kejadian ini bermula dari masalah pribadi antara korban dan para senior, bukan sebagai tindakan terstruktur dari lembaga.

Kejadian tragis ini menjadi sorotan nasional, bahkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDMP) turun tangan dengan meminta Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) untuk membentuk tim investigasi internal. Hal ini menjadi momentum bagi dunia pendidikan maritim untuk meninjau kembali kebijakan dan pendekatan terhadap kekerasan di lingkungan kampus.

Dalam prosesnya, masyarakat pun mengharapkan keadilan sejati untuk korban dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan. Kasus seperti ini juga menjadi cermin bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan belajar yang aman dan kondusif, tanpa ada ruang bagi tindakan kekerasan atau perpeloncoan.

Dengan tragedi ini, kita diingatkan akan pentingnya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan menjaga martabat setiap individu, terutama dalam lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang menginspirasi dan memberi perlindungan bagi semua. Semoga kejadian ini menjadi titik balik untuk perubahan positif dalam dunia pendidikan, di mana kekerasan tidak lagi memiliki tempat.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru