Dinamika Politik Golkar Sumut: Ijeck Plt Ketua, Datok Ilhamsyah Mundur
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
SUMUT-Deli Serdang sebuah kabupaten yang seharusnya menjadi penopang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, kini menjadi saksi bisu dari kebusukan di balik tirai kekuasaan. Skandal korupsi APBD yang mencuat ke permukaan seperti sebuah pukulan telak bagi integritas pemerintahan lokal. Di tengah tuntutan rakyat akan transparansi dan keadilan, gelombang kemarahan merebak menyongsong keadilan yang tertunda.
Sejumlah besar dana APBD, yang seharusnya menjadi instrumen bagi kemajuan daerah, kini lenyap tanpa jejak. Kejahatan ini tak luput dari pandangan tajam masyarakat yang semakin cerdas memilah fakta dari kabut kebohongan. Mereka pun mulai mempertanyakan keberadaan para pemimpin yang seharusnya bertanggung jawab atas kepentingan rakyat.
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa dugaan pencurian dana APBD ini tidak hanya sekedar kecurangan, namun menjadi representasi dari kolusi, korupsi, dan nepotisme yang merajalela. Beberapa anggota DPRD Deli Serdang diketahui memiliki peran dalam permainan gelap ini, sementara oknum pejabat pemkab Deli Serdang diduga menjadi otak di balik skema pencurian tersebut.
Keterlibatan Pejabat dan Ancaman Demokrasi:
Permainan kotor para pejabat ini tidak hanya merugikan keuangan negara, namun juga merusak demokrasi. Dana yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat, kini digunakan untuk kepentingan politik dan pribadi. Ini bukan sekadar korupsi, melainkan pengkhianatan terhadap amanah rakyat dan kedaulatan demokrasi.
LSM dan sejumlah elemen masyarakat yang peduli dengan keadilan telah menggugat pemerintah untuk bertindak tegas dan memberantas korupsi ini sampai ke akar-akarnya. Tidak lagi terbata-bata, suara-suara penuntut keadilan semakin lantang menggema di ruang-ruang publik, menuntut pertanggungjawaban bagi para pelaku kejahatan ini.
Tindak Lanjut dan Harapan Masyarakat:
Tindak lanjut yang diharapkan tidak hanya sebatas pernyataan kecaman atau janji-janji kosong, namun tindakan konkret yang dapat menegakkan hukum dan menjaga integritas pemerintahan. Harapan masyarakat bukanlah sekadar penuntutan hukum terhadap para pelaku, namun juga reformasi sistem yang dapat mencegah kejahatan serupa terulang di masa depan.
Skandal korupsi APBD Deli Serdang bukanlah sekadar cerita tentang hilangnya uang, namun cermin dari kehancuran kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya. Dalam cahaya sorotan kebenaran, kegelapan korupsi ini harus terungkap, dan keadilan harus ditegakkan untuk merajut kembali benang merah kepercayaan antara pemerintah dan rakyat.
(R/04)
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
TAPANULI TENGAH, SUMATER UTARA Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan pada akhir November 20
PERISTIWA
MEDAN Masyarakat di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, resah akibat praktik pengoplosan gas bersubsidi 3 kilogram
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA, Polda Metro Jaya menurunkan 988 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan tablig akbar Milad The Jakmania ke28 di Plaza Sel
NASIONAL
JAKARTA Sebuah kebakaran maut melanda rumah di Jalan Lindung, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis malam (18/12/2025). Lima anggota satu ke
PERISTIWA
Oleh Ruben Cornelius.MARI kita mulai dari logika paling dasar, yang bahkan tidak membutuhkan teori kebijakan publik. Jika sebuah wilayah di
OPINI
JAKARTA, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menanggapi kritik atas pernyataannya sebelumnya mengenai bantuan dari Malaysia untuk korba
NASIONAL
BATANGTORU Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memastikan pemerintah segera membangun hunian tetap bagi warga korban banjir bandang
NASIONAL
JAMBI Kasus penembakan terhadap Aryadi oleh dua anggota Polsek Tebo Ulu, Polres Tebo, hingga tewas masih menyisakan pertanyaan besar. Ke
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah Tifauziah Tyassuma alias dr. Tifa menuding ijazah yang dit
POLITIK