Jakarta – Serangan phishing kini semakin canggih berkat penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI), membuat penipuan melalui email lebih sulit dideteksi. AI memungkinkan penipu mengumpulkan data pribadi dari profil online untuk membuat email phishing yang sangat personal dan meyakinkan. Laporan terbaru Financial Times mengungkapkan bahwa perusahaan seperti eBay dan Beazley telah mengamati serangan phishing yang lebih tertarget.
Kirsty Kelly, Chief Information Security Officer Beazley, menyatakan bahwa serangan phishing yang sangat personal ini menandakan peran AI dalam penipuan tersebut. Bot AI bisa mengolah data dalam jumlah besar untuk meniru gaya dan nada email perusahaan atau individu. Email phishing ini sering kali mencatut nama bank atau perusahaan besar seperti Amazon atau Apple, mengklaim adanya masalah dengan akun atau transaksi mencurigakan.
AI juga membantu penipu mengumpulkan informasi dari media sosial korban, sehingga mereka bisa membuat email yang lebih relevan dan menarik. Hal ini meningkatkan kemungkinan korban mengklik tautan berbahaya atau memasukkan data pribadi di halaman login palsu. Serangan phishing ini juga lebih sulit dideteksi oleh filter email dan sistem keamanan siber karena bot AI bisa menghasilkan ribuan pesan yang ditulis ulang. Saat ini, serangan phishing yang lebih canggih ini menargetkan karyawan dan eksekutif perusahaan. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi ini, pengguna umum juga berisiko menjadi korban.