Jakarta – Sebuah insiden tragis terjadi di New Orleans, Amerika Serikat, pada malam perayaan tahun baru 2025, ketika seorang pria menabrakkan truk pikap yang dikemudikannya ke kerumunan orang yang tengah merayakan pergantian tahun. Akibat kejadian ini, setidaknya 10 orang dilaporkan tewas. FBI menemukan dugaan adanya alat peledak rakitan di lokasi kejadian. Agen Khusus FBI, Alethea Duncan, dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Rabu (1/1/2025), mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha mengonfirmasi apakah perangkat yang ditemukan tersebut berfungsi atau tidak. “Kami sedang berupaya mengonfirmasi apakah ini merupakan perangkat yang layak atau tidak,” ujar Duncan, seperti dilansir AFP.
Kepala Polisi AS, Anne Kirkpatrick, mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi pada malam hari waktu setempat, saat pria tersebut dengan sengaja menabrakkan truknya ke kerumunan orang yang tengah merayakan tahun baru. Kirkpatrick menjelaskan bahwa pengemudi truk tersebut bertekad untuk menabrak sebanyak mungkin orang. “Pria itu, pelaku ini, menembaki petugas kami dari kendaraannya saat ia menabrakkan kendaraannya. Dua petugas kami telah tertembak. Kondisi mereka stabil,” kata Anne. Menurut informasi yang didapat, dua petugas polisi terluka akibat terkena tembakan dari pelaku.
Polisi juga menyatakan bahwa pengemudi truk itu tidak hanya berusaha menabrak kerumunan, tetapi juga bertekad untuk menciptakan kekacauan di lokasi kejadian. Peristiwa ini meninggalkan kerusakan yang cukup besar dan menambah ketegangan di tengah perayaan tahun baru yang seharusnya menjadi momen kegembiraan. Selain menyelidiki dugaan adanya alat peledak, pihak berwenang juga berfokus pada penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan latar belakang dari tindakan pelaku. Hingga saat ini, pelaku masih dalam pengejaran dan diidentifikasi sebagai individu yang bersikeras untuk menebarkan teror.