BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Sindikat Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin: Annar Salahuddin Jadi Donatur Utama

BITVonline.com - Minggu, 29 Desember 2024 03:21 WIB
Sindikat Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin: Annar Salahuddin Jadi Donatur Utama
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SULAWESI SELATAN – Polisi kembali menetapkan tersangka baru dalam kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan. Tersangka terbaru adalah Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), seorang pengusaha ternama asal Sulawesi Selatan. Dengan penetapan ini, total tersangka dalam kasus tersebut mencapai 18 orang. Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, membenarkan status tersangka ASS setelah pemeriksaan intensif yang dilakukan pada Kamis (26/12/2024) malam hingga Jumat (27/12/2024). “Statusnya sudah tersangka,” ujar AKBP Reonald pada Sabtu (28/12/2024).

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan Wibisono, menjelaskan bahwa peran Annar Salahuddin Sampetoding dalam sindikat ini sangat signifikan. “ASS berperan sebagai donatur utama. Ia membiayai pembelian bahan baku produksi uang palsu,” kata Irjen Yudhiawan. Rumah Annar Salahuddin di Jalan Sunu 3, Makassar, menjadi lokasi awal produksi uang palsu. Karena permintaan cetakan yang meningkat, sindikat kemudian memindahkan proses produksi ke Kampus UIN Alauddin di Gowa untuk memanfaatkan alat cetak dengan kapasitas lebih besar.

“Produksi awal dilakukan di rumah ASS di Jalan Sunu. Namun, karena jumlah cetakan meningkat, mereka memindahkannya ke kampus UIN di Gowa,” ungkap Irjen Yudhiawan. Mesin cetak berbobot dua ton senilai Rp600 juta didatangkan dari Tiongkok melalui Surabaya. Mesin tersebut diselundupkan ke kampus dengan alasan mencetak buku perpustakaan. Kasus ini terungkap setelah polisi mendeteksi transaksi mencurigakan antara tersangka Mubin dan Andi Ibrahim di wilayah Gowa dan Makassar. Dari penyelidikan, diketahui bahwa uang palsu pecahan Rp100.000 dicetak oleh Syahruna di rumahnya yang berlokasi di Jalan Sunu, Makassar, yang merupakan milik ASS.

Pada 15 Desember 2024, tim gabungan Satreskrim Polres Gowa dan Polsek Pallangga melakukan penggeledahan di gedung Perpustakaan UIN Alauddin, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu. Wakil Rektor I dan II UIN Alauddin turut menyaksikan proses tersebut. Polisi kemudian menangkap beberapa tersangka di lokasi berbeda, termasuk rumah Andi Ibrahim di BTN Minasa Upa, rumah Ambo Ala di Jalan Batua Raya, dan kantor BNI Bulo Gading, Makassar. Hingga kini, total 18 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara tiga orang lainnya masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Kapolda Sulawesi Selatan memastikan pihaknya akan terus memburu tersangka yang belum tertangkap. “Kami akan terus mengejar tiga DPO yang belum tertangkap. Kasus ini akan kami tuntaskan hingga ke akar-akarnya,” tegas Irjen Yudhiawan.

Annar Salahuddin Sampetoding, yang dikenal sebagai pengusaha asal Toraja, Sulawesi Selatan, diduga kuat menjadi tokoh kunci dalam sindikat ini. Selain sebagai donatur utama, ia juga menyediakan fasilitas dan mendukung proses produksi secara keseluruhan. Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan kampus sebagai lokasi produksi dan penggunaan peralatan canggih yang sengaja diselundupkan. Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap peredaran uang palsu dan segera melaporkan jika menemukan indikasi mencurigakan.

(CHRISTIE)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru