
Rutan Kelas I Medan Ajak Anak Panti Asuhan Makan Bersama, Wujudkan Pemasyarakatan yang Humanis
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
Nasional
MALAYSIA -Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Indonesia kembali menjadi korban kekerasan. Lima WNI yang diduga pekerja migran ilegal ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025). Dalam insiden ini, satu WNI berinisial B dilaporkan tewas, sementara empat korban lainnya mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit Malaysia.
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, mengonfirmasi bahwa salah satu korban yang tewas diduga berasal dari Provinsi Riau. Namun, pihaknya masih menunggu kronologi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
“Korban yang tewas berinisial B, diduga berasal dari Riau. Detail lebih lanjut masih kami tunggu. Selain itu, ada empat WNI lainnya yang terluka,” ungkap Fanny Wahyu Kurniawan, Selasa (28/1), di Pekanbaru.
Baca Juga:
Fanny menambahkan bahwa BP3MI bersama Kementerian Luar Negeri Indonesia tengah berkoordinasi dengan pihak Malaysia untuk mendapatkan transparansi terkait penyelidikan insiden tersebut. Mereka juga sedang memastikan jenazah korban bisa segera dipulangkan setelah proses autopsi dan administrasi selesai. Proses pemulangan jenazah diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga hari.
Insiden penembakan terjadi ketika kapal yang membawa lima PMI ilegal, tanpa dokumen resmi, dihentikan oleh patroli APMM pada pukul 03.00 waktu setempat. Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan bahwa penembakan dilakukan karena korban diduga melawan petugas saat dihentikan oleh APMM.
Baca Juga:
Wakil Menteri Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, mengecam keras tindakan yang dinilai berlebihan oleh otoritas Malaysia dalam penggunaan kekuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan melukai beberapa pekerja migran Indonesia.
“Kami meminta pemerintah Malaysia untuk segera mengusut tuntas tindakan kekerasan ini dan memberikan transparansi penuh dalam proses penyelidikan,” tegas Christina Aryani.
Kementerian Luar Negeri dan BP3MI berjanji akan terus mengawal kasus ini agar hak-hak para korban mendapatkan perlindungan dan perhatian yang layak.(ANTR)
(N/014)
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
NasionalBANDA ACEH Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah ST, resmi menutup Festival Dalail Khairat seBanda Aceh pada
Seni dan BudayaBANDA ACEH Sebanyak 35 anggota Komunitas TRB Fishing Aceh mengikuti kegiatan fishing tour ke Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (28/6/
KomunitasMEDAN Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke2 untuk Tahun Buku 2024 pada Sabtu (28/6/2025), bert
EkonomiJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan dan preser
Hukum dan KriminalJAKARTA Kuasa hukum Lisa Rachmat, terdakwa kasus suap dalam perkara Gregorius Ronald Tannur, menilai langkah Jaksa Penuntut Umum (JPU) m
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Gelombang kritik terhadap revisi Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) kembali menguat. Dalam Seminar Nasional bert
Hukum dan KriminalOleh H. M. Yamin, SE, M. SiDI tengah dunia yang kian digerakkan oleh kepentingan material, gerakan Islam seperti Muhammadiyah tampil sebaga
OpiniMEDAN Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan di bawah Kantor Wilaya
NasionalBATAM Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang terus menyelidiki insiden kebakaran tragis yang melanda kapal tanker MT Federal II saat
Peristiwa