BREAKING NEWS
Senin, 04 Agustus 2025

Dokter RS Swasta di Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Ungkap Kronologi

Adelia Syafitri - Kamis, 17 April 2025 15:13 WIB
554 view
Dokter RS Swasta di Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Ungkap Kronologi
Dokter yang berinisial AY.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Masalah mulai muncul saat dokter AY menghubungi QAR melalui WhatsApp pribadi, bukan nomor resmi rumah sakit, untuk menyampaikan hasil rontgen.

Dari situ, komunikasi berlanjut ke hal-hal yang bersifat pribadi, yang menurut korban sangat tidak profesional dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Baca Juga:

"Dokter itu tiba-tiba tanya kabar, ngajak ngopi, dan mulai mengarah ke percakapan pribadi. Saya mulai curiga," kata QAR.

Lebih lanjut, QAR menyatakan bahwa saat kunjungan AY ke kamarnya, dokter tersebut menutup gorden kamar, meminta korban membuka pakaian dengan dalih pemeriksaan medis, hingga menyentuh bagian tubuh yang tidak relevan secara medis.

Baca Juga:

Ia juga sempat mengarahkan kamera ponsel ke arah dada korban saat masih memegang stetoskop.

"Saya langsung tarik baju dan bilang ingin istirahat. Setelah itu, dia keluar dari kamar," ungkap QAR.

Langkah Hukum dan Pendampingan

Kuasa hukum korban, Satria Marwan, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

Mereka menilai tindakan AY melanggar UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

"Kami memiliki bukti kuat berupa tangkapan layar percakapan WhatsApp yang sudah diunggah korban di akun Instagram miliknya," ujar Satria.

Menurut Satria, alasan korban baru sekarang angkat bicara adalah karena tekanan psikis, trauma, dan tidak memiliki dukungan saat kejadian karena berada di luar kota asal.

"Saat Zoom meeting, korban menangis saat menceritakan ulang kejadian. Ini menunjukkan betapa berat beban yang dipikul selama ini," tambahnya.

Kasus ini menjadi peringatan keras akan pentingnya keamanan dan etika dalam pelayanan kesehatan.

Masyarakat diimbau untuk berani melapor bila mengalami tindakan serupa.*

(tb/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru