BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

Teror Terhadap Pendulang Emas di Papua, 10 Kamp Terbakar, Pelaku Diduga Kelompok Kriminal Bersenjata

Adelia Syafitri - Kamis, 24 April 2025 09:56 WIB
275 view
Teror Terhadap Pendulang Emas di Papua, 10 Kamp Terbakar, Pelaku Diduga Kelompok Kriminal Bersenjata
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MIMIKA - Teror terhadap para pendulang emas kembali terjadi di wilayah Papua.

Setelah pembantaian 16 pendulang emas pada awal April 2025, kini giliran 10 kamp penambang yang terbakar di Mimika, Papua Tengah.

Pembakaran yang terjadi pada Senin (21/4/2025) dan Selasa (22/4/2025) tersebut diduga dilakukan oleh sekitar 30 orang tak dikenal.

Baca Juga:

Kapolsek Kuala Kencana, AKP Djemi Reinhard, mengungkapkan bahwa tim gabungan kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait motif dan pelaku pembakaran tersebut.

"Tidak ada korban jiwa, hanya alat-alat pendulang emas yang terbakar," ujarnya.

Baca Juga:

Pembakaran terjadi di lokasi yang berada di Tanggul Timur Mile 32, Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah.

Peristiwa ini merupakan kelanjutan dari serangkaian teror yang menimpa pendulang emas di Papua.

Sebelumnya, pada awal April, 16 pendulang emas tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pembantaian yang terjadi di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan, dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang menuduh para korban sebagai anggota militer Indonesia yang menyamar.

Pada pembantaian tersebut, TPNPB juga mengklaim telah membunuh lima pendulang emas di Kali Kabur, Papua Tengah.

Identitas kelima korban tidak disebutkan, namun menurut TPNPB, mereka diduga sebagai bagian dari operasi militer Indonesia yang menggunakan penambangan emas ilegal sebagai kedok.

Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Patrige Rudolf Renwarin, menyatakan bahwa wilayah Yahukimo kini telah bergeser menjadi zona merah setelah serangkaian serangan oleh KKB yang meliputi penyerangan terhadap guru dan tenaga kesehatan.

Aparat keamanan pun terus berupaya mengendalikan situasi di wilayah tersebut untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan memastikan keamanan warga setempat.*

(tb/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru