Setelah merasa lemas, korban mengaku mengalami tindakan pelecehan baik selama perjalanan maupun di dalam kamar hotel, dalam kondisi antara sadar dan tidak.
"Setelah minum, dia merasa lemas. Pelaku meraba bagian tubuh korban, lalu membawanya ke hotel. Di sana korban diduga dicumbu dan ditelanjangi, meski tidak sampai terjadi hubungan badan karena korban sedang menstruasi," ungkap IL, ayah korban.
Bahkan, Abu Hasan sempat memperkenalkan berbagai kitab-kitab agama kepada korban sebagai cara mendekatinya.
Korban mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan pelaku sejak awal tahun.
Pertemuan mereka selalu dibingkai dalam nuansa keagamaan.
Namun, pertemuan terakhir justru berujung pada dugaan tindakan cabul yang kini tengah diusut kepolisian.
Menurut pengakuan ayah korban, saat putrinya menolak perlakuan pelaku, Abu Hasan justru berkata bahwa "mahasiswi lain banyak yang mau melayani nafsunya secara sukarela".
UINSU Siap Dampingi Korban
Meski menyatakan kasus ini di luar ranah kampus, UINSU menyatakan komitmennya untuk memberikan advokasi hukum serta layanan trauma healing kepada korban.
Pihak universitas juga menegaskan bahwa Abu Hasan bukan dosen tetap maupun aktif saat ini.*