Pensiunan TNI di Tasikmalaya Diciduk Polisi karena Diduga C4bul1 Anak Kandung Berusia 13 Tahun

TASIKMALAYA – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya menangkap seorang pria berinisial D (63), yang diketahui merupakan pensiunan TNI, atas dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih berusia 13 tahun.

Kasus bejat ini terungkap setelah tetangga korban melaporkan dugaan tindak kekerasan seksual ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, yang kemudian diteruskan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tasikmalaya serta P2TP2A Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga:

• Kasus Dugaan Tindak Asusila Terhadap Anak di Aceh, Polisi Amankan Ayah, Ibu, dan Paman
• Perangi Konten Seksual Terhadap Anak, Meta Hapus 500 Ribu Akun

Kapolres Tasikmalaya melalui Kasat Reskrim AKP Ridwan Budiarta membenarkan penangkapan pelaku dan menyatakan saat ini proses penyidikan sedang berjalan.

Polisi juga telah menahan pelaku dan melakukan pemeriksaan intensif guna mengungkap motif serta kronologi pencabulan yang diduga terjadi sejak Februari 2025.

Baca Juga:

• Rayakan Hari Anak 2025, Kahiyang Ayu Ajak 500 Anak Marginal Nobar Film 'Jumbo' di Medan
• Bullying Brutal di SMPN Doko Blitar: 14 Siswa Diduga Aniaya Satu Junior Selama MPLS

"Kami terus mendalami kasus ini, termasuk memeriksa pelaku dan meminta korban untuk menjalani visum di RSUD KHZ Musthafa sebagai alat bukti tambahan," ujar AKP Ridwan pada Rabu (7/5/2025).

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, menjelaskan korban masih duduk di bangku kelas 6 SD dan kerap ditinggal sendirian bersama ayahnya di rumah, karena sang ibu bekerja di Bandung.

"Perbuatan ini berlangsung cukup lama dan tidak diketahui ibu kandungnya. Kami akan mendampingi korban secara psikologis dan hukum, termasuk trauma healing, hingga kasus ini tuntas," tegas Ato.

Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan seksual terhadap anak yang pelakunya berasal dari lingkungan keluarga sendiri.

Publik mendesak aparat penegak hukum memberikan hukuman maksimal bagi pelaku demi keadilan korban dan pencegahan kasus serupa.*

(mt/a008)