BREAKING NEWS
Sabtu, 31 Mei 2025

Gubernur Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Komnas HAM Terkait Program Barak Militer untuk Siswa: Program Putus Asa?

Adelia Syafitri - Senin, 12 Mei 2025 17:24 WIB
192 view
Gubernur Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Komnas HAM Terkait Program Barak Militer untuk Siswa: Program Putus Asa?
Adhel Setiawan, pelapor Gubernur Dedi Mulyadi ke Komnas HAM terkait kebijakan pengiriman siswa yang dianggap nakal ke barak militer.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BEKASI -Adhel Setiawan, seorang warga asal Bekasi yang juga seorang wali murid, mengkritik kebijakan yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait pengiriman siswa yang dianggap nakal ke barak militer.

Dalam pernyataan yang disampaikan di Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Senin (12/5/2025), Adhel menilai kebijakan tersebut sebagai langkah putus asa dari pemerintah.

Baca Juga:

"Saya melihat kebijakan KDM (Dedi Mulyadi) ini adalah kebijakan putus asa sebetulnya," ungkap Adhel.

Ia menegaskan bahwa anak-anak yang berperilaku nakal seharusnya mendapatkan bimbingan dari orangtua, guru, dan pemerintah, bukan diserahkan kepada aparat militer untuk didisiplinkan.

Baca Juga:

Adhel juga mengkritik pendekatan militer yang diterapkan dalam kebijakan tersebut.

Ia menyebutkan bahwa tidak ada jaminan bagi anak yang digembleng di barak militer akan berubah menjadi lebih baik.

"Ini sebetulnya kebijakan putus asa, karena sudah tidak sanggup lagi menangani, dalam tanda kutip ya, kenakalan anak-anaknya, akhirnya ya sudah, militer saja," tegasnya.

Ia juga menyoroti bahwa kebijakan ini tidak didasarkan pada kajian yang mendalam, khususnya terkait dengan psikologi anak.

"Anak-anak ini digundulin, dipakein baju militer, suruh merangkak di tanah-tanah becek, terus diajarin baris-baris, yel-yel, ini kan tentara banget," lanjut Adhel.

Adhel juga merasa bahwa kebijakan Dedi Mulyadi tidak sesuai dengan tujuan pendidikan, yang seharusnya berfokus pada memanusiakan manusia.

"Tujuan pendidikan itu kan dalam rangka memanusiakan manusia. Seharusnya anak-anak nakal itu diajak bicara, didengarkan apa kemauan mereka. Itu tugas orangtua dan guru, bukan tugas militer," ujarnya.

Sebelumnya, Adhel yang merupakan warga Babelan, Kabupaten Bekasi, melaporkan Gubernur Dedi Mulyadi ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kebijakan tersebut.

Pelaporan ini dilakukan pada Kamis (8/5/2025) bersama kuasa hukumnya, Rezekinta Sofrizal, dengan alasan bahwa program ini dianggap melanggar hak asasi manusia.

Meskipun kebijakan ini menuai kritik, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap mempertahankan program tersebut, dengan dukungan dari Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai.

Pigai mengatakan bahwa jika pendidikan di barak militer terbukti berhasil di Jawa Barat, model ini akan dipertimbangkan untuk diterapkan secara nasional.*

(km/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Warga OKI Minta Anak Pemakai Narkoba Dikirim ke Barak Militer, Gubernur Sumsel Beri Respons Sinis
Dedi Mulyadi Temui Suporter Persikas, Tegaskan Tak Akan Gunakan Uang Negara untuk Klub Swasta
Prabowo Temui Utusan Khusus PM Inggris, Bahas Kampus UK Buka Cabang di Indonesia
Longsor Maut Tambang Gunung Kuda Cirebon, Dedi Mulyadi: Tutup Selamanya!
BMPS Khawatir Putusan MK soal Pendidikan Gratis Akan Ganggu Sekolah Swasta
Disindir Hotman Paris, Rocky Gerung Tetap Kritik Program Barak Militer Dedi Mulyadi: “Otak Anak Tidak Berkembang”
komentar
beritaTerbaru