BREAKING NEWS
Sabtu, 09 Agustus 2025

Skandal Indomie! Karyawan Gudang Kompak Gelapkan Mie Instan, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Adelia Syafitri - Rabu, 14 Mei 2025 15:47 WIB
Skandal Indomie! Karyawan Gudang Kompak Gelapkan Mie Instan, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NUNUKAN -Misteri kerugian PT Indomarco Adi Prima di Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya terpecahkan.

Setelah tiga tahun mengalami kerugian tanpa sebab yang jelas, perusahaan distributor itu membongkar praktik penggelapan terorganisir oleh para karyawannya sendiri yang ternyata sudah berlangsung sejak 2022.

Dari hasil penyelidikan, sejumlah karyawan gudang di Nunukan, mulai dari kepala gudang AH, sales JM, sopir AT, hingga helper AG, terlibat dalam skema pencurian produk Indomie yang dijalankan secara sistematis dan rapi.

Hasil kejahatan itu bahkan digunakan untuk berjudi secara online.

"Aksi penggelapan Indomie ini dilakukan para karyawan gudang sejak 2022. Semua bermain disana, mulai kepala gudangnya, supir, sales, helper, bahkan yang sudah resign pun ikut memesan barang curian itu," ujar Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Agustian Sura Pratama, Rabu (14/5/2025).

Modus mereka terbilang cerdik. Para pelaku menyusun kardus kosong Indomie di bagian tengah tumpukan, dan menutupinya dengan kardus berisi penuh di bagian luar, agar tampak seperti stok utuh saat dilakukan audit.

Upaya tersebut membuat penggelapan ini tak terdeteksi selama bertahun-tahun.

Namun kecurigaan mulai muncul dari kantor cabang PT Indomarco di Samarinda, yang mencatat keuntungan stagnan meski permintaan pasar meningkat.

Audit mendalam pun dilakukan, hingga akhirnya sistem manipulasi stok terbongkar.

"Awalnya mereka tidak menemukan kejanggalan, saking licinnya para pelaku. Tapi setelah ditemukan kelemahan dalam sistem administrasi keuangan, para pelaku akhirnya mengakui perbuatannya," ungkap Agustian.

Menurut polisi, para pelaku menjual Indomie curian dengan harga jauh lebih murah dari pasaran—sekitar Rp 120 ribu per kardus, dibandingkan harga normal Rp 170 ribu.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru