MEDAN – Keluarga korban tenaga pengaman (security) Kampus Universitas Darma Agung (UDA) Medan menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat Polrestabes Medan dalam menangkap oknum Wakil Rektor II UDA versi Hana Nelsri Kaban (HNK) berinisial YS, yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap sekuriti kampus.
YS diamankan oleh personel kepolisian di kawasan Jalan Syailendra, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Rabu (4/6/2025) sore.
Penangkapan ini merupakan tindak lanjut atas laporan dugaan penganiayaan yang terjadi pada Jumat, 2 Mei 2025 lalu di lingkungan kampus UDA, Jalan Dr. TD Pardede, Kota Medan.
Baca Juga:
"Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Polrestabes Medan, khususnya di bawah kepemimpinan Bapak Kombes Gidion Arif Setyawan," ujar ibu korban, Sabtu (7/6/2025), dengan mata berkaca-kaca.
Pihak keluarga berharap proses hukum terhadap YS berjalan transparan dan tuntas, serta memberikan hukuman yang setimpal.
Baca Juga:
Mereka menilai tindakan penganiayaan tersebut tidak hanya melukai secara fisik, tetapi juga mencoreng martabat dunia pendidikan.
"Kami bukan ingin membalas dendam. Tapi negara ini butuh contoh. Bagaimana mungkin seseorang yang menyandang gelar Wakil Rektor justru menjadi pelaku kekerasan terhadap bawahannya?" ucap ayah korban lainnya.
Menurut mereka, sosok pendidik semestinya menjadi teladan, bukan pelaku kekerasan.
Mereka menilai penangkapan YS menjadi simbol bahwa hukum tetap berdiri tegak meski pelaku memiliki jabatan tinggi.
Kasus ini bermula dari laporan dua petugas keamanan kampus, Heri Suwardi Tinambunan dan Surya Lumbangaol, dengan nomor laporan LP/B/1459/V/2025/SPKT/Polrestabes Medan.
Dalam keterangannya, mereka menyebut YS bersama rekan-rekannya melakukan pemukulan brutal terhadap empat orang sekuriti saat sedang menjalankan tugas pengamanan.
YS disebut-sebut merupakan pejabat rektorat yang ditunjuk oleh kubu Yayasan Perguruan Darma Agung (YPDA) versi Hana Nelsri Kaban.
Namun, berdasarkan informasi, YS tidak pernah tercatat sebagai dosen di kampus tersebut.
Sementara itu, lima orang lainnya yang diduga terlibat dalam pengeroyokan masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Publik kini menanti kelanjutan proses hukum dan berharap tidak ada intervensi dalam penanganan kasus ini.
"Jika tindakan seperti ini dibiarkan, maka pendidikan kehilangan ruhnya," tegas salah satu anggota keluarga korban.*
(vv/a008)
MALANG Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa ilmu tanpa landasan keimanan hanya akan menumbuhkan kesombo
Agama
JAKARTA Bendera bajak laut hitam bergambar tengkorak bergigi dengan topi jerami dari serial anime populer One Piece kini menjadi simbol pe
Internasional
JAKARTA Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap memproses Persetujuan Impor (PI) untuk produk terbaru Apple, yaitu iPhone 17, a
Sains & Teknologi
PALAS Desa Ujung Batu 4, Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara, pernah mencatatkan sejarah membanggaka
Nasional
BANDA ACEH Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodam Iskandar Muda (IM) menyelenggara
Nasional
MEDAN Ratusan guru honorer menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jumat (12/9/2025). Mereka menuntut kejelasa
Nasional
JAKARTA Sony kembali meramaikan pasar smartphone kelas menengah dengan meluncurkan perangkat terbarunya, Sony Xperia 10 VII. Ponsel ini ha
Sains & Teknologi
JAKARTA Salah satu fitur andalan AirPods Pro 3, yakni penerjemahan audio secara langsung, belum bisa dinikmati oleh para pengguna di Uni E
Sains & Teknologi
Jakarta Threading alis atau teknik mencabut bulu alis dengan benang telah menjadi tren kecantikan yang digemari banyak wanita, termasuk
Agama
SOLO Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan dukungannya terhadap pembahasan Rancangan UndangUndang (RUU) Pera
Nasional