BREAKING NEWS
Sabtu, 27 September 2025

Menangis Saat Dihadirkan, Tersangka 2 Ton Sabu Ngaku Dijebak

Adelia Syafitri - Kamis, 12 Juni 2025 16:45 WIB
Menangis Saat Dihadirkan, Tersangka 2 Ton Sabu Ngaku Dijebak
Tampang 6 tersangka narkoba saat pemusnahan 2 ton sabu-sabu di Alun-Alun Engku Putri, Batam, Kamis (12/6/2025). (foto: tm)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BATAM— Empat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tersangka dalam kasus penyelundupan narkoba jenis sabu seberat dua ton menangis saat dihadirkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam acara pemusnahan barang bukti di Alun-Alun Engku Putri, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (12/6/2025).

Salah satu dari tersangka secara terbuka menyampaikan pengakuan kepada awak media bahwa mereka telah dijebak oleh sosok bernama Chancai, yang disebut sebagai buron BNN dan kepolisian Thailand.

Chancai diketahui memiliki sejumlah alias seperti Captain Tui, Mr. Tan, dan Jacky Tan.

"Kami dijebak, kami dijebak," ujar seorang tersangka sambil terisak.

Tersangka menyebut bahwa kapal yang digunakan dalam operasi penyelundupan itu adalah milik Jacky Tan, yang diduga kuat merupakan aktor utama dalam jaringan internasional peredaran narkotika tersebut.

Menanggapi pengakuan tersangka, Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom dengan tenang menyatakan bahwa pihaknya tidak terlalu memusingkan klaim tersebut.

"Ya, biarkan saja mereka ngomong begitu," kata Marthinus saat dikonfirmasi.

Marthinus menegaskan bahwa jalur yang diambil oleh para pelaku sudah menunjukkan indikasi kuat keterlibatan mereka.

Jika tidak bersalah, lanjutnya, mereka seharusnya menaiki kapal MT Sea Dragon Tarawa dari pelabuhan resmi, bukan dari pelabuhan ilegal.

"Kapal itu punya dokumen lengkap, tapi mereka memilih naik dari pelabuhan tidak resmi. Jadi kalau mereka hanya dijebak, untuk apa menjemput barang di tengah laut?" tegasnya.

Dalam hasil penyelidikan, para pelaku terbukti mengambil narkoba dari tengah laut, modus yang umum digunakan dalam jaringan penyelundupan internasional.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru