
Google Finance Hadirkan Fitur AI Canggih untuk Informasi Keuangan dan Grafik Real-Time
MEDAN Google mengumumkan pembaruan terbaru pada platform Google Finance, yang kini dilengkapi dengan fitur berbasis kecerdasan buatan (AI)
Sains & TeknologiJAKARTA — Mantan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Thomas Trikasih Lembong, menghadiri agenda audiensi di Komisi Yudisial (KY) pada Senin (11/8/2025) pagi.
Kehadirannya ini merupakan tindak lanjut atas laporan dugaan pelanggaran etik oleh majelis hakim yang menangani perkaranya terkait kasus impor gula.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa Tom Lembong tiba di kantor KY sekitar pukul 09.55 WIB, didampingi oleh tim kuasa hukumnya, termasuk Ari Yusuf Amir.
Baca Juga:
Tampil dengan kemeja putih dan gaya yang rapi, Tom memberikan pernyataan singkat kepada awak media sebelum memasuki ruang audiensi.
"Hari ini kami menindaklanjuti laporan ke Komisi Yudisial mengenai kekhawatiran dalam proses sidang, khususnya terkait perilaku majelis hakim," ujar Tom kepada media.
Baca Juga:
Lebih lanjut, Tom menyampaikan bahwa pemberian abolisi oleh Presiden Prabowo Subianto atas kasus yang menjerat dirinya merupakan sebuah langkah penting.
Menurutnya, abolisi ini tidak hanya memberikan keadilan pribadi, tetapi juga membuka peluang untuk mendorong reformasi sistem hukum di Indonesia.
"Momentum ini sayang jika tidak dimanfaatkan. Abolisi ini dapat menjadi pendorong perbaikan sistem hukum secara menyeluruh, demi kebaikan bersama," imbuh Tom.
Sebagaimana diketahui, Tom Lembong sebelumnya divonis dalam kasus dugaan penyalahgunaan wewenang terkait impor gula.
Namun, dalam perkembangannya, Presiden RI memberikan abolisi yang membebaskannya dari hukuman pidana, sebuah langkah yang menuai berbagai tanggapan di ruang publik.
Sementara itu, tiga hakim yang menangani perkara Tom, yakni Dennie Arsan Fatrika (hakim ketua), serta Alfis Setyawan dan Purwanto S. Abdullah (hakim anggota), telah dilaporkan ke Badan Pengawas Mahkamah Agung (Bawas MA) dan kini menjadi perhatian Komisi Yudisial.
Tom menekankan bahwa langkahnya mengadukan para hakim bukan semata demi kepentingan pribadi, melainkan untuk mendorong terciptanya proses peradilan yang lebih transparan dan adil.
"Saya berharap, abolisi ini bukan sekadar keputusan politik, tetapi juga menjadi momentum untuk refleksi dan pembenahan menyeluruh pada lembaga peradilan kita," pungkasnya.
Audiensi di Komisi Yudisial ini diyakini menjadi bagian dari proses pengawasan etik terhadap lembaga peradilan yang lebih akuntabel, khususnya dalam perkara yang menyangkut kepentingan publik dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.*
(bi/a008)
MEDAN Google mengumumkan pembaruan terbaru pada platform Google Finance, yang kini dilengkapi dengan fitur berbasis kecerdasan buatan (AI)
Sains & TeknologiMEDAN Bagi kamu yang sering menggunakan layanan ojek online (ojol), memastikan alamat rumah sudah terdaftar dengan benar di Google Maps sa
Sains & TeknologiMEDAN Setiap tanggal 17 Agustus, momen pengibaran Bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka selalu menjadi
NasionalMEDAN Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke80, banyak cara dilakukan untuk mengenang perjuangan para pahlawan bangsa. Salah
NasionalMEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan kesiapan penuh dalam penyelenggaraan dua event olahraga air internasional, A
OlahragaJAKARTA Presiden Peru Dina Boluarte menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis penting bagi negaranya di kawasan Asia Tenggara s
NasionalJAKARTA Rokok elektronik atau vape yang mengandung zat berbahaya etomidate, yang dikenal dapat membuat penggunanya seperti zombie, yang
NasionalPALAS Seorang bocah perempuan berinisial R (10) mengalami penyiksaan keji oleh seorang pria dan dua anaknya di Desa Sibuhuan Jae, Kabupate
Hukum dan KriminalHALMAHERA TIMUR Kasus pembunuhan mengerikan mengguncang lingkungan Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur. Seorang pegawai muda, Adit
Hukum dan KriminalJAKARTA Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, suasana di Istana Kepresidenan Jakarta
Nasional