Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto saat menemui demonstran di depan Markas Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Senin (1/9/2025). (foto: tangkapan layar fb dafi alkha)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
"Saya ini sudah 7 tahun bertugas di Papua, dan sejak Juni 2024 menjabat sebagai KapoldaSumut. Jika memang ada perintah dari Kapolri melalui telegram rahasia, hari ini juga saya siap pindah," ujarnya.
Kapolda juga menyatakan terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa, seraya menekankan bahwa aparat kepolisian memiliki tugas untuk menjaga ketertiban dan melindungi semua pihak dalam situasi aksi unjuk rasa.
Sebagai bentuk solidaritas terhadap korban, massa melakukan aksi tabur bunga di depan gerbang PoldaSumut.
Beberapa bunga dilemparkan ke arah dalam pagar, sebagai simbol duka atas meninggalnya Affan Kurniawan serta bentuk penolakan terhadap tindakan kekerasan dalam penanganan aksi.
"Ini adalah bentuk solidaritas kepada Affan Kurniawan dan juga kepada teman-teman kami yang menjadi korban represifitas," kata salah seorang orator aksi.
Mahasiswa juga menuntut agar PoldaSumut mengusut tuntas dugaan tindakan kekerasan aparat kepolisian selama pengamanan aksi.
Mereka menekankan pentingnya penegakan hukum secara adil dan transparan, serta mendesak agar seluruh proses hukum dapat disampaikan secara terbuka kepada publik.
"Kami menilai aparat tidak seharusnya bertindak emosional dalam menangani aksi damai. Kami menuntut pengusutan secara menyeluruh terhadap segala bentuk kekerasan yang terjadi," tegas perwakilan mahasiswa.
Aksi berjalan dengan tertib hingga sore hari dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi sipil menyatakan keprihatinan atas eskalasi yang terjadi dan mendorong agar jalur dialog lebih dikedepankan dalam menyikapi aspirasi publik.*