BREAKING NEWS
Selasa, 04 November 2025

Polrestabes Medan Bongkar Sindikat “Rayap Besi”, 219 Tersangka Diciduk

Abyadi Siregar - Senin, 03 November 2025 20:04 WIB
Polrestabes Medan Bongkar Sindikat “Rayap Besi”, 219 Tersangka Diciduk
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, memimpin langsung konferensi pers di sebuah gudang botot di Jalan H. Anif, Senin, 3 November 2025. (Foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Polrestabes Medan menegaskan perang terhadap kejahatan pencurian material bangunan yang marak di ibu kota Sumatera Utara.

Aksi kriminal yang populer disebut "rayap besi" dan "rayap kayu" ini dinilai sudah menjadi fenomena terstruktur yang menyandera kenyamanan warga.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, memimpin langsung konferensi pers di sebuah gudang botot di Jalan H. Anif, Senin, 3 November 2025.

Baca Juga:

Lokasi itu dipilih bukan tanpa alasan—di sanalah alur barang curian diperdagangkan secara terang-terangan.

"Lingkaran setan ini harus diputus. Pelaku mencuri karena ada penadah. Kita tindak penadah, kita lumpuhkan pasar gelap," ujar Calvijn, tegas.

Sejak operasi gencar dalam 22 hari terakhir, Polrestabes Medan mengamankan 219 tersangka dari 159 kasus. Setidaknya 76 di antaranya positif menggunakan sabu. "Kejahatan jalanan dan narkoba ini punya benang merah yang kuat," kata Calvijn.

Polisi menggerebek 15 kasus begal, menyita delapan sepeda motor, empat ponsel, serta senjata tajam seperti klewang dan parang. Kasus "rayap besi" dan "rayap kayu" mencatat angka tertinggi: 60 kasus, 96 tersangka.

Barang bukti meliputi tiang besi Telkom, kabel, balok kayu, pipa paralon, hingga kusen pintu.

Selain itu, 81 kasus lain berkaitan dengan peredaran narkoba dan kejahatan di barak-barak. Polisi menyita 32,35 gram sabu serta menangkap tiga geng motor dan kelompok preman yang melakukan pemerasan.

Botot, yang semestinya bagian dari ekonomi sirkular, justru disulap menjadi pusat penadahan. "Kita ingin kembalikan fungsi botot sebagai ekonomi daur ulang, bukan suaka barang curian," ujar Calvijn, sembari memerintah jajaran Polsek Sunggal, Medan Tembung, dan Medan Timur memperketat pengawasan di titik rawan.

Dalam konferensi pers itu, puluhan tersangka dihadirkan. Beberapa diinterogasi langsung di depan media, aksi yang jarang ditampilkan secara terbuka. "Ini peringatan untuk penadah lain. Hentikan. Kita sedang mengunci sumber kejahatannya," katanya, mantap.

Operasi pemetaan pasar gelap ini, menurut Polrestabes, bukan sekadar razia. Ini strategi memotong napas ekonomi kriminalitas. "Kalau pasar gelap mati, kejahatan pun ikut padam," tutup Calvijn.*

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Sulaiman Harahap Resmi Jabat Pj Sekdaprov Sumut, Gubernur Bobby Ingatkan: Tidak Ada Ego Sektoral, Kita Tidak Bisa Kerja Sendiri
Ulos Goes to UNESCO! Pemprov Sumut Dorong Warisan Budaya Batak Mendunia
Sulaiman Harahap Resmi Dilantik Jadi Pj Sekda Sumut, Ini Profil dan Kekayaannya
Rutan Kelas I Medan Tampilkan Karya Warga Binaan di Event “Sumut Vibes 2025”
Astex 2025: Sumut Sambut Pelaku Wisata dari 14 Negara untuk Perkuat Pariwisata Global
Viral ASN Laporkan Dugaan Pungli, Bobby Nasution Panggil Bupati Deli Serdang
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru