BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Sahroni: Warga Jangan Semena-Mena Setelah Insiden Penyerangan TNI di Deli Serdang

BITVonline.com - Jumat, 15 November 2024 08:14 WIB
54 view
Sahroni: Warga Jangan Semena-Mena Setelah Insiden Penyerangan TNI di Deli Serdang
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menanggapi insiden penyerangan yang dilakukan oleh 45 anggota TNI terhadap warga di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sahroni meminta agar warga tidak semena-mena dalam menghadapi teguran dari aparat, terutama terkait dengan gangguan keamanan yang meresahkan masyarakat.

Menurut Sahroni, insiden yang terjadi bermula saat anggota TNI menegur anggota geng motor yang sedang melintas dan membuat keributan. Sahroni menekankan bahwa banyak kejadian seperti ini dipicu oleh perilaku arogansi yang dilakukan oleh segelintir warga, yang seringkali disebabkan oleh konsumsi narkoba atau alkohol.

“Kan gini, rakyat kita ini kadang arogansinya muncul karena apa? Narkoba, minum. Yang disalahin sekarang ini ya kebanyakan TNI, polisi, dan para pejabatnya. Tapi kita kan nggak tahu, rakyat itu melakukan sesuatu merugikan siapa,” ujar Sahroni saat kunjungan kerja ke Polda Sumut pada Jumat (15/11/2024).

Baca Juga:

Sahroni juga mengingatkan agar warga tidak bertindak semena-mena ketika diingatkan oleh aparat keamanan. “Diimbau, tapi nggak merasa dia salah, akhirnya melakukan sesuatu. Jadi, rakyat juga jangan semena-mena, nggak boleh, tapi kalau dilakukan semena-mena nggak mau,” tambahnya.

Sahroni mengakui bahwa persepsi publik saat ini lebih banyak menyalahkan TNI atas insiden tersebut, dengan anggapan bahwa TNI telah menganiaya masyarakat. Namun, Sahroni menjelaskan bahwa terkadang tindakan warga yang arogan dan tidak memahami situasi bisa memperburuk keadaan.

Baca Juga:

“Seolah-olah institusi menganiaya, menzalimi, padahal sebaliknya, rakyatnya kadang nggak sepaham dan nggak ngerti, sok-sokan, arogan, sok kuat, sok preman, makanya dibikin premanisme balik dia (warga) kewalahan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sahroni menegaskan pentingnya komunikasi yang tepat antara warga dan aparat keamanan. Ia juga berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan proses hukum yang adil, sambil menunggu tindak lanjut dari pihak TNI.

Sebagai informasi, peristiwa penyerangan ini melibatkan 45 personel TNI dari Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan yang diduga menyerang warga Desa Selamat, Deli Serdang. Kepala Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto mengonfirmasi bahwa seluruh personel yang terlibat dalam insiden ini sedang diperiksa untuk mengetahui peran masing-masing.

“Sekarang ini sudah mengamankan hampir sekitar 45 orang. Mereka sedang diperiksa,” ujar Mayjen Yusri.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula saat anggota TNI menegur sekelompok geng motor yang sedang berkendara ugal-ugalan di jalan. Teguran tersebut kemudian memicu perkelahian massal antara anggota TNI dan geng motor tersebut.

Panglima TNI menegaskan bahwa pihaknya akan terus menertibkan kelompok geng motor yang meresahkan warga, yang sebagian besar kerap membuat keributan dan mengganggu ketertiban umum.

Jenderal Agus juga menekankan bahwa insiden ini akan diproses secara internal di lingkungan TNI. “Kita harus sepakat ya geng-geng motor, ya semacam itu harus ditertibkan, karena meresahkan masyarakat, mengganggu jalan-jalan umum. Kebanyakan juga motornya bodong,” kata Agus.

Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak TNI, dan proses hukum terhadap anggota TNI yang terlibat penyerangan tersebut akan segera dilakukan. Sahroni pun berharap proses hukum berjalan transparan dan adil, agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam kejadian ini.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru