
Sudah 3 Minggu Jalan Longsor di Simalungun Tak Tersentuh Perbaikan, DPRD Sumut Desak Penanganan Cepat
SIMALUNGUN Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Raya dengan Kecamatan Raya Kahean di Kabupaten Simalungun terputus akibat longsor
Peristiwa
DELI SERDANG -Sebuah kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Deli Serdang, di mana seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama Rindu Syahputra (14 tahun) dilaporkan tewas setelah diduga dihukum oleh gurunya. Kejadian tragis ini menarik perhatian publik setelah berita mengenai kematian Rindu beredar luas di media sosial.
Menurut narasi yang beredar, Rindu dihukum dengan melakukan squat jump sebanyak 100 kali sebagai sanksi atas tidak dikerjakannya tugas sekolah. Kabar tersebut memicu perdebatan di kalangan netizen mengenai metode hukuman yang diberikan kepada siswa, terutama di era yang semakin sadar akan kesehatan dan keselamatan anak.
Kasat Reskrim Polres Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kematian Rindu. Ia menyatakan, “Kami sedang menyelidiki, anggota kami masih di lapangan,” saat dikonfirmasi pada Jumat (27/9). Namun, Risqi belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas atau kronologi kejadian yang mengakibatkan kematian pelajar tersebut.
Kejadian ini menyoroti isu serius mengenai perlakuan guru terhadap siswa dan bagaimana sanksi yang diterapkan dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak. Masyarakat pun mempertanyakan seberapa jauh seharusnya seorang guru memberikan hukuman kepada siswa dan apa saja batasan yang harus diterapkan dalam pendidikan.
Di tengah upaya penyelidikan, berbagai pihak berharap agar kasus ini dapat diungkap dengan jelas dan transparan. Keluarga dan teman-teman Rindu Syahputra merasa kehilangan yang mendalam, dan mereka mendesak pihak berwenang untuk memberikan keadilan bagi pelajar yang masih berusia muda tersebut.
Sementara itu, media sosial dipenuhi dengan komentar dan ungkapan belasungkawa atas kejadian ini. Banyak yang berharap agar tragedi ini menjadi pelajaran bagi dunia pendidikan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan siswa dan memilih pendekatan yang lebih mendidik daripada menghukum secara fisik.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, dan masyarakat diharapkan menunggu hasil dari pihak kepolisian sebelum mengambil kesimpulan lebih lanjut. Kejadian ini juga menegaskan perlunya diskusi mengenai sistem pendidikan dan perlindungan anak di Indonesia, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.(N/014)
SIMALUNGUN Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Raya dengan Kecamatan Raya Kahean di Kabupaten Simalungun terputus akibat longsor
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum yang adil dan berkeadilan sosial. adsenseIa
NasionalTAPANULI SELATAN Menanggapi pemberitaan yang menyebut Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) lamban dalam menangani kasus dugaan perusakan pag
NasionalJAKARTA Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali meluluskan doktor baru di bidang
PendidikanYOGYAKARTA Pemerintah tengah menyiapkan skema pemutihan tunggakan iuran BPJS Kesehatan bagi jutaan peserta yang telah lama menunggak. a
KesehatanJAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13,25 triliun yang disita dar
NasionalJAKARTA Kejaksaan Agung Republik Indonesia menyerahkan uang tunai hasil sitaan sebesar Rp13,2 triliun kepada negara dalam kasus dugaan k
Hukum dan KriminalJAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan masih maraknya praktik penyelewengan kekuasaan di sejumlah pemerintah daerah
PemerintahanTAPANULI SELATAN Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke73 tahun 2025, Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel),
NasionalPURWOREJO Kecelakaan tragis terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (19/10/2025) pagi, ketika sebuah mobil operasional program Ma
Peristiwa