Ahmad Sahroni Desak Hukuman Mati bagi Pelaku Pembunuhan Anak di Lebak

LEBAK  — Kasus pembunuhan anak yang ditemukan dengan kondisi tragis di Lebak, Banten, menuai kecaman keras dari Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni. Dalam pernyataan yang disampaikan kepada wartawan, Sahroni menegaskan bahwa tindakan keji ini mencerminkan tingkat kriminalitas yang sangat tinggi dan melukai nurani masyarakat.

“Ini jelas peristiwa kriminal yang bukan hanya super sadis, tapi juga melukai nurani seluruh orang yang membacanya,” ujar Sahroni saat dihubungi. Ia menilai bahwa tindakan yang dilakukan pelaku harus mendapat hukuman yang setimpal, dan ia tidak ragu untuk meminta hukuman mati bagi mereka yang terlibat dalam kasus ini.

Sahroni menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Menurutnya, tidak ada efek jera yang dirasakan para pelaku kejahatan. “Demi keadilan dan hati nurani rakyat, saya minta pelaku-pelaku diproses hukum yang seberat-beratnya. Saya rasa sudah pantas juga apabila dikenakan hukuman mati,” tambahnya, menunjukkan kepedulian mendalam terhadap perlindungan anak di Indonesia.

Baca Juga:

• Bupati Tapteng Perintahkan Cabut Sawit di Hutan Lindung Dolok Sigordang: Pelaku Terancam Pidana
• Warga Tanjung Tiram dan Talawi Keluhkan Gangguan Listrik Berkepanjangan, PLN Diminta Tanggap

Sebelumnya, pihak kepolisian berhasil menangkap lima orang pelaku pembunuhan anak tersebut. Korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, dengan wajah dilakban, yang menunjukkan brutalitas kasus ini. Para pelaku, termasuk Saenah dan Rahmi yang diduga menjadi otak kejadian, dihadapkan pada berbagai motif keji yang terungkap, mulai dari masalah utang hingga hubungan asmara yang rumit.

Dalam rincian kasus, tiga pelaku lainnya yang ditangkap adalah Emi (23), Ujang Hildan (22), dan Yayan Herianto (23). Penangkapan ini menggambarkan upaya kepolisian dalam memberantas kejahatan terhadap anak serta membawa pelaku ke jalur hukum yang tepat.

Baca Juga:

• Mayat Pria Ditemukan di Plafon Pabrik Obat Pulogadung, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
• Skandal Dana Desa di Padangsidimpuan: Mantan Kadis PMD Didakwa Potong ADD 18% Tiap Desa, Bukti Aliran Dana Terkuak di Pengadilan Tipikor

Sahroni menegaskan pentingnya tindakan tegas dari aparat hukum untuk mencegah terulangnya kasus-kasus serupa. Dia berharap agar hukum tidak hanya bersifat sebagai sarana penegakan, tetapi juga menjadi alat untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

(K/09)