DAMASKUS -Ketegangan geopolitik Timur Tengah kembali meningkat setelah pihak berwenang Suriah menangkap dua anggota senior Brigade al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ), Rabu (23/4).
Penahanan ini dikaitkan dengan negosiasi Suriah-AS terkait pencabutan sanksi ekonomi.
"Tanah Suriah selalu menjadi pelindung. Ini tidak kami harapkan dari saudara kami," ujar pernyataan PIJ.
Penangkapan ini terjadi di tengah tuntutan keras dari Amerika Serikat, termasuk pengusiran semua pejuang Palestina dari Suriah serta larangan kegiatan politik mereka sebagai syarat normalisasi hubungan dan pencabutan sanksi.
Pemerintah Amman mengumumkan larangan total terhadap kelompok tersebut, menyusul tuduhan keterlibatan dalam rencana sabotase dan produksi senjata ilegal.
Polisi menyegel kantor pusat kelompok tersebut dan menyita seluruh asetnya.
Menteri Dalam Negeri Mazin Fraya menyebut, "Anggota kelompok ini terbukti mengancam stabilitas nasional."