Proses pemilihan paus kali ini menghadirkan tantangan tersendiri. Dengan 133 kardinal dari sekitar 70 negara, dinamika konklaf mencerminkan wajah Gereja Katolik yang semakin global. Namun, perbedaan pandangan antara kubu progresif dan konservatif membuat proses mencapai konsensus menjadi lebih rumit.
Sebagai pembanding, Paus Benediktus XVI terpilih setelah empat putaran pemungutan suara pada 2005, sedangkan Paus Fransiskus dibutuhkan lima putaran untuk meraih suara mayoritas pada konklaf 2013. Kali ini, belum terlihat calon kuat yang mendominasi, sehingga banyak pihak memperkirakan konklaf akan berlangsung lebih panjang.
Umat Katolik di seluruh dunia terus memantau perkembangan konklaf melalui siaran langsung dan pembaruan berita, menantikan munculnya asap putih—tanda terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik yang akan membawa arah baru bagi umat sedunia.*