BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Harvard Dilarang Terima Mahasiswa Asing, Kebijakan Trump Tuai Kecaman

Adelia Syafitri - Jumat, 23 Mei 2025 13:00 WIB
247 view
Harvard Dilarang Terima Mahasiswa Asing, Kebijakan Trump Tuai Kecaman
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON, D.C. – Universitas Harvard, salah satu institusi pendidikan tertua dan paling prestisius di Amerika Serikat, dilarang menerima mahasiswa asing setelah Presiden Donald Trump mencabut hak institusi tersebut dalam Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran (SEVIS).

Kebijakan kontroversial ini diumumkan oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem dan akan segera diberlakukan.

"Segera berlaku, sertifikasi Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran (SEVIS) Universitas Harvard dicabut," kata Noem seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/5/2025).

Baca Juga:

Pencabutan hak ini berarti Harvard tidak dapat lagi menerima mahasiswa internasional yang memerlukan visa studi, langkah yang memicu reaksi keras dari berbagai kalangan.

Pihak Harvard langsung merespons keputusan tersebut dengan keras.

Baca Juga:

Dalam pernyataannya, universitas yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts itu menyebut langkah pemerintahan Trump sebagai tindakan "melanggar hukum" dan "bermotif politik."

"Kami berkomitmen penuh untuk mempertahankan kemampuan Harvard dalam menampung mahasiswa dan akademisi internasional kami," demikian pernyataan resmi kampus tersebut.

"Tindakan pembalasan ini mengancam kerugian serius bagi komunitas Harvard dan negara kami, serta melemahkan misi akademis dan penelitian Harvard," lanjutnya.

Penolakan juga datang dari pimpinan American Association of University Professors (AAUP) di Harvard.

Mereka menilai kebijakan ini sebagai bagian dari rangkaian tindakan otoriter terhadap lembaga pendidikan tinggi yang kritis terhadap pemerintahan Trump.

"Pemerintahan Trump secara melawan hukum berusaha menghancurkan pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Sekarang mereka menuntut agar kita mengorbankan mahasiswa internasional kita dalam proses itu," ujar perwakilan AAUP.

"Universitas tidak dapat menerima pemerasan seperti itu."

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru