BREAKING NEWS
Rabu, 06 Agustus 2025

Iran Tolak Diplomasi Baru dengan AS Jika Israel Tak Dihentikan: Trump Mengaku Sulit

Adelia Syafitri - Sabtu, 21 Juni 2025 09:40 WIB
176 view
Iran Tolak Diplomasi Baru dengan AS Jika Israel Tak Dihentikan: Trump Mengaku Sulit
Gedung gedung hancur di Israel akibat serangan dari Iran. (foto: tangkapan layar ig shia.tweets.72)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JENEWA— Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) terus meningkat tanpa titik terang, meski perwakilan kedua negara telah duduk bersama dalam pertemuan tertutup di Jenewa, Swiss, pada Jumat (20/6/2025) bersama menteri luar negeri negara-negara Eropa.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyampaikan bahwa Iran tidak akan membuka kembali jalur diplomatik dengan Washington selama Israel masih melakukan serangan militer tanpa pertanggungjawaban.

Baca Juga:

"Iran siap untuk mempertimbangkan diplomasi sekali lagi setelah agresi dihentikan dan agresor dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan," tegas Araghchi, dikutip dari The Guardian, Sabtu (21/6/2025).

Iran menyatakan kecewa terhadap sikap negara-negara Eropa, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, yang dinilai gagal mengecam serangan Israel secara terbuka.

Baca Juga:

Meski demikian, Teheran tetap membuka peluang untuk bernegosiasi lebih lanjut dengan pihak Eropa.

"Iran sangat prihatin atas kegagalan ketiga negara untuk mengutuk tindakan agresi Israel," tambah Araghchi.

Araghchi juga menegaskan bahwa negaranya memiliki hak penuh untuk melakukan serangan balasan terhadap Israel, seraya menyatakan bahwa sistem pertahanan dan kekuatan rudal Iran cukup siap jika dibutuhkan.

Serangan yang terus terjadi sejak sepekan terakhir dinilai telah melewati batas diplomasi.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kesulitan untuk menekan Israel agar menghentikan operasi militer ke Iran.

Dalam pernyataannya pada Jumat malam, Trump menekankan bahwa AS tetap membuka opsi negosiasi.

"Saya kira sangat sulit untuk mengajukan permintaan itu sekarang. Tapi kami siap, bersedia, dan mampu, dan kami telah berbicara dengan Iran. Kita akan lihat apa yang terjadi," ujar Trump.

Trump sebelumnya mengancam kemungkinan serangan militer terhadap Iran dalam dua minggu mendatang, jika situasi terus memburuk.

Hal ini membuat banyak pihak khawatir bahwa konflik antara Iran dan Israel bisa meluas menjadi perang regional.

Negara-negara Eropa hadir sebagai penengah dalam pertemuan Jenewa untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyatakan kekhawatiran serius atas potensi perang terbuka.

"Sangat penting bagi kami untuk tidak melihat potensi eskalasi regional dalam konflik ini," ujar Lammy.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal meredakan ketegangan, meski hingga kini belum menghasilkan kesepakatan konkret.

Dunia kini menanti langkah lanjutan dari masing-masing pihak, terutama menjelang dua pekan ke depan yang disebut sebagai masa krusial.*

(tt/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru