BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

Trump dan Netanyahu Saling Puji Usai Serangan AS Hantam Fasilitas Nuklir Iran

Adelia Syafitri - Minggu, 22 Juni 2025 10:42 WIB
51 view
Trump dan Netanyahu Saling Puji Usai Serangan AS Hantam Fasilitas Nuklir Iran
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (foto: eurasian times)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON— Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saling melontarkan pujian setelah militer AS melancarkan serangan besar-besaran ke tiga fasilitas nuklir utama milik Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu (21/6) waktu setempat.

Dalam pidatonya dari Gedung Putih, Trump menegaskan serangan tersebut berhasil menghancurkan target dengan presisi tinggi dan seluruh pesawat tempur AS telah kembali dengan selamat.

Baca Juga:

Ia menyebut koordinasi erat dengan Israel sebagai faktor kunci dalam operasi militer itu.

"Saya ingin berterima kasih dan memberi selamat kepada Perdana Menteri Bibi Netanyahu. Kami bekerja sebagai satu tim, dan telah berupaya keras untuk menghapus ancaman mengerikan ini terhadap Israel," ujar Trump.

Baca Juga:

Netanyahu, dalam pidato terpisah, menyebut langkah AS sebagai "keputusan berani" dan mengatakan serangan ini akan menjadi titik balik dalam sejarah kawasan.

"Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk menyangkal rezim paling berbahaya di dunia, senjata paling berbahaya di dunia," katanya dikutip Reuters.

Pihak Iran melalui penasihat Ketua Parlemen, Mahdi Mohammadi, mengecilkan dampak serangan tersebut.

Menurutnya, situs nuklir Fordow telah lama dikosongkan, dan menyerang lokasi fisik tidak akan menghapus kemajuan ilmu pengetahuan yang dimiliki bangsa Iran.

"Pengetahuan tidak dapat dibom, dan penjudi akan kalah kali ini," tulis Mohammadi lewat akun media sosialnya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, turut menyatakan keprihatinannya.

Ia menyebut serangan AS sebagai "eskalasi berbahaya" yang berisiko memicu konflik yang tidak terkendali.

"Ada risiko yang semakin besar bahwa konflik ini dapat dengan cepat lepas kendali – dengan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia," ujar Guterres dalam pernyataan resmi.

Ia juga menyerukan seluruh negara anggota untuk segera menahan diri dan mengutamakan jalur diplomasi demi menjaga stabilitas global.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine, dijadwalkan menggelar konferensi pers pada Minggu pagi waktu Washington untuk mengungkap rincian lebih lanjut mengenai operasi militer tersebut.

Sementara dunia menahan napas, pertanyaan besar pun menggantung, Apakah ini awal dari babak baru konflik global?*

(kp/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Demokrat AS Murka: Serangan Trump ke Iran Bisa Picu Pemakzulan
Iran Bantah Klaim Trump soal Serangan AS ke Fasilitas Nuklir: “Tak Ada Ledakan Besar”
Perang Israel-Iran: 97 WNI Berhasil Dievakuasi ke Azerbaijan, Tahap Pertama Pemulangan Tiba di Jakarta 24 Juni
Trump Resmi Gempur Iran! 3 Fasilitas Nuklir Dihantam, Apa Tujuan Sebenarnya?
Iran Tolak Diplomasi Baru dengan AS Jika Israel Tak Dihentikan: Trump Mengaku Sulit
USS Nimitz Matikan Transponder saat Lintasi Laut Natuna, TNI Pastikan Situasi Terkendali
komentar
beritaTerbaru