BREAKING NEWS
Minggu, 31 Agustus 2025

AS Kirim Surat Tarif Impor ke 10 Negara, Trump Tegaskan Akhiri Negosiasi Perdagangan Satu per Satu

Justin Nova - Jumat, 04 Juli 2025 20:21 WIB
AS Kirim Surat Tarif Impor ke 10 Negara, Trump Tegaskan Akhiri Negosiasi Perdagangan Satu per Satu
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato tentang tarif di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 2 April 2025. (foto: REUTERS)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON DC - Pemerintahan Presiden Donald Trump resmi mulai mengirim surat pemberitahuan tarif impor kepada 10 negara sekaligus yang akan memasuki pasar Amerika Serikat.

Langkah ini menandai perubahan kebijakan dari janji awal Trump untuk melakukan negosiasi perdagangan satu per satu dengan negara mitra.

Surat pemberitahuan tersebut akan berisi tarif impor baru yang berkisar antara 20 hingga 30 persen, dan dikirim mulai Jumat (4/7). "Kami punya lebih dari 170 negara, dan berapa banyak kesepakatan yang bisa Anda buat? Ini jauh lebih rumit," kata Trump di hadapan wartawan sebelum bertolak ke Iowa, Kamis (3/7).

Baca Juga:

Meski membuka peluang negosiasi lebih lanjut dengan sebagian negara, Trump menegaskan sebagian besar negara akan langsung dikenai tarif tanpa negosiasi panjang. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan sekitar 100 negara akan terkena tarif timbal balik sebesar 10 persen, dengan potensi kenaikan tarif tajam setelah 9 Juli jika perundingan tidak membuahkan hasil.

Kebijakan ini muncul setelah sebelumnya Trump mengumumkan tarif timbal balik hingga 50 persen pada 2 April lalu, yang sempat menyebabkan gejolak di pasar global. Banyak negara diberi kelonggaran sementara dengan tarif 10 persen sambil menunggu negosiasi. Namun hingga kini, negosiasi berjalan lambat dengan hanya Inggris dan Vietnam yang berhasil mencapai kesepakatan khusus.

Baca Juga:

Uni Eropa, India, dan Jepang kini menghadapi tarif impor yang cukup tinggi, masing-masing 20 persen, 26 persen, dan 24 persen. Negara lain yang belum bernegosiasi berpotensi menghadapi tarif yang lebih berat, bahkan hingga 50 persen seperti Lesotho.

Vietnam berhasil menegosakan pengurangan tarif dari 46 persen menjadi 20 persen dengan imbal balik membuka akses pasar bagi produk AS. Situasi ini berpotensi meningkatkan beban tarif bagi negara-negara mitra dagang lain, termasuk Indonesia, terutama jika tidak segera menyelesaikan perundingan.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Pengadilan AS Nyatakan Tarif Trump Ilegal, Tapi Masih Berlaku Sementara
Petani Tebu Tolak Permendag Nomor 16 Tahun 2025, Ancam Gelar Aksi di Kementerian Perdagangan
Rupiah Melemah ke Rp16.327 per Dolar AS, Jadi Mata Uang Terlemah di Asia Hari Ini
Trump Ingin AS Miliki Lahan Pangkalan Militer di Korsel, Sentil Kasus Politik Yoon Suk-yeol
Harga Emas Antam Turun Rp21.000, Terpengaruh Koreksi Global
Minyak Dunia Anjlok di Bawah US$70, Kebijakan Trump Kembali Guncang Pasar
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru